Sabtu, 26 Januari 2008

MANAJEMEN KRISIS DALAM PENANGGULANGAN TERORISME


Bangsa Indonesia tidak menyadari bahwa ketika PT.Indosat dijual ke Singtel, anak perusahaannya PT.Satelindo juga ikut terjual. Dan Bangsa Indonesia tidak menyadari bahwa PT.Satelindo yang ikut terjual memiliki 1 (satu) buah satelit yang juga ikut terjual. Satelit kebanggaan bangsa Indonesia yang diluncurkan untuk pemersatu Bangsa Indonesia, untuk membuka komunikasi seluruh rakyat Indonesia daerah pedalaman, pulau-pulau kecil hingga di perbatasan negara terjual dan dikuasai pihak asing.

Ketika Indonesia akan meluncurkan kembali satelit barunya sudah tidak bisa lagi karena orbit satelit di wilayah Udara Indonesia sudah penuh, sudah terisi 3 (tiga) buah satelit. Indonesia yang mempunyai hak 3 (tiga) buah satelit menjadi tidak bisa berbuat banyak karena 1/3 wilayah udara kepulauan Indonesia yang diklaim menjadi orbit satelit Indonesia sudah dijual ke Negara Singapura yang sangat kecil yang tidak mempunyai hak atas wilayah udara untuk penempatan satelit di wilayah udara di daerah geo stationer.

Lemhannas sempat kaget ketika salah seorang Petinggi TNI melaporkan bahwa Pesawat tempur TNI-AU harus lapor kepada Singapura jika akan melakukan take-off atau landing di kepulauan Natuna....? gawat...! 1/3 Wilayah Udara Indonesia sudah dikuasai pihak asing. TNI-AU harus lapor kepada Singapura jika akan melakukan latihan Tempur di Perairan Laut Natuna yang notabene masih dalam teritorial Indonesia.

Ketika Pejabat Indonesia menggunakan telepon GSM, CDMA yang sahamnya dikuasai pihak asing terlebih ketika Dirutnya hanya diperankan sebagai ‘boneka’, hati-hatilah berbicara, hati-hatilah kalau kirim sms jangan-jangan suara Pejabat Penentu Kebijakan atau Pejabat Inteligent Indonesia sedang dimonitor, didengarkan suaranya, dibaca smsnya. Matilah dunia inteligent Indonesia...!!! Matilah Badan inteligent Indonesia.

Secara konvensional suara mungkin kelihatan akan sulit untuk disadap. Itu kata orang awam, tetapi kata Karyawan Telkom yang berkerja di bagian switching khususnya type AT&T / 5ESS hal ini sangat mudah sekali dilakukan. Tidak perlu jauh-jauh datang ke Indonesia, cukup duduk manis di Singapura atau sambil tiduran di Pentagon semua pembicaraan telepon Pejabat BIN bisa dengan leluasa didengar tanpa disadari dan tanpa mempengaruhi kualitas suara.
Itulah sedikit gambaran kalau teknologi telekomunikasi yang merupakan Industri Startegis di suatu Negara dikuasai oleh pihak asing dikuasai oleh negara lain. Dengan program-program tertentu yang hanya sedikit orang yang mengetahui, pembicaraan rahasia pejabat BIN atau Pejabat Pemerintah Indonesia dengan mudahnya didengar di Singapura atau di Pentagon. Dimana setiap panggilan baik itu panggilan masuk atau keluar akan langsung diketahui dan didengarkan.


Sms via CCS#7

Teknologi Signalling kanal bersama (CCS#7) dengan sangat mudah mengirimkan data sms dari setiap nomor Pejabat di Indonesia tanpa diketahui, tanpa disadari bahwa sms rahasia negara.

Persinyalan kanal bersama atau yang lebih keren dikenal dengan istilah CCS#7 memungkinkan persinyalan dialihkan ke Node-node lain yang berada di negara lain termasuk Singapura atau Amerika hanya dalam hitungan milidetik. Di Singapura atau Amerika data yang sudah difilter khusus data Pejabat Indonesia disimpan dan dibaca. Hal ini sangat mungkin terjadi jika teknologi telekomunikasi Indonesia sudah dikuasai pihak asing secara dominan dimana para Direktur Utamanya yang warga negara Indonesia hanya dijadikan ‘boneka’ saja.

Untuk menghindari kebocoran Rahasia Negara khususnya untuk Pejabat-Pejabat Tinggi Negara, Departemen Pertahanan, Badan Inteligent Nasional (BIN) sebaiknya gunakan Telepon yang masih murni milik putra-putra Bangsa Indonesia seperti Telkom. Untuk Hal-hal yang bersifat Rahasia Negara, Kedaulatan Negara & Bangsa sebaiknya jangan mengubungi atau jangan mau berbicara dengan orang yang dengan nomor telepon atau HP GSM yang bukan milik putra-putra Bangsa kalau pembicaraannya atau smsnya adalah rahasia negara.



Kode Akses SLJJ menyadap pembicaraan telepon

Pemberlakuan Kode Akses SLJJ dengan melewatkan pembicaraan SLJJ melalui jaringan SLJJ milik pihak swasta memungkinkan terjadinya penyadapan telepon Pejabat-Pejabat Tinggi Negara termasuk Pejabat BIN apalagi jaringan SLJJ yang dilewatinya adalah jaringan SLJJ yang didominasi pihak asing.

Sangatlah bijak jika Rakyat Indonesia khususnya Menteri Komunikasi dan Informatika mempertimbangkan untuk mencabut Keputusan Menteri tentang Kode Akses SLJJ yang akan menghancurkan Negara dan Bangsa ini.

Kamis, 17 Januari 2008

BAE Systems Tawarkan Pesawat Tanpa Awak


Jakarta, DMC - Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono, Kamis (17/1), menerima Executive Vice President BAE Systems, Martin Elbourne beserta rombongan di Kantor Dephan, Jakarta. Kedatangan wakil presiden perusahaan internasional yang memproduksi peralatan pertahanan khususnya pertahanan udara asal Inggris ini adalah untuk menawarkan kerjasama pengadaan Alutsista dengan Departemen Pertahanan. Peralatan pertahanan yang ditawarkan adalah UAV (Unmanned Aerial Vehicle) atau pesawat tanpa awak.

Dirjen Sarana Pertahanan Dephan, Marsda TNI Eris Herryanto S.IP, MA yang mendampingi Menhan Juwono saat menerima rombongan BAE Systems menjelaskan, tawaran tersebut akan dikaji oleh Departemen Pertahanan sesuai dengan aturan proses pengadaan yang ada.


Salah satu UAV (Unmanned Aerial Vehicle) buatan BAE System

Menurut Dirjen Ranahan Dephan, dalam pertemuan ini Menhan Juwono kemudian juga meminta Executive Vice President BAE Systems membantu kebutuhan Pesawat Tempur Hawk TNI. Namun kemudian ditekankan kembali bahwa keseluruhan kebutuhan Alutsista tersebut tentunya harus sesuai dengan anggaran pertahanan yang ada saat ini.

Saat menerima Martin Elbourne, Menhan Juwono juga didampingi Staf Ahli Menhan Bidang Ideologi dan Politik DR Agus Brotosusilo SH, MH, Ses Ditjen Strahan Dephan Laksma TNI Sudjiwo, Kepala Biro Humas Setjen Dephan Brigjen TNI Edy Butar Butar, dan Koorspri Menhan Leonard Abdul Azis Darmajaya. (DAS/HDY)

Sumber : DMC

Latihan Peran Tempur Bahaya Serangan Udara

ARMATIM (17/1),- Menindaklanjuti perintah Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso agar para prajurit membudayakan belajar dan berlatih dengan sungguh-sungguh, baik dan benar, karena belajar dan berlatih merupakan jalan utama menuju tercapainya profesionalisme keprajuritan.

Kamis (17/1) KRI Diponegoro-365, salah satu kapal perang TNI AL terbaru jenis Sigma Class dari jajaran satuan kapal Eskorta Komando Armada RI Kawasan Timur melaksanakan latihan kering peran tempur bagi para ABK-nya, terutama para personel pengawak senjata.

Latihan ini juga akan digelar secara rutin dalam rangka mempersiapkan diri melaksanakan latihan-latihan besar seperti Armada Jaya dan Latgab TNI.

Sumber : Dispenal

8 PERINTAH HARIAN PANGLIMA TNI

8 PERINTAH HARIAN PANGLIMA TNI


Surabaya,
Ditengah berbagai keterbatasan peralatan utama yang kita miliki, demikian juga tingkat kesejahteraan yang belum cukup memadai, TNI tetap dapat mengaktualisasikan jatidirinya sebagai prajurit Sapta Marga, melalui kinerja yang dilaksanakan secara ikhlas, bertugas mengamankan wilayah perbatasan dan pulau-pulau terdepan, dengan sungguh-sungguh selalu memperlihatkan tingkat kesiagaan yang tinggi.

Hal ini disampaikan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Asisten Intelejen Kasdam V/Brawijaya, Letnan Kolenel Arm A.Hafil Fuddin, pada upacara 17 Januari 2008, dilapangan Kodam V/Brawijaya.

Upacara yan diikuti oleh seluruh prajurit TNI dan PNS jajaran Kogartap III Surabaya berlangsung secara tertib dan khidmat, dengan mendengarkan secara seksama amanat Panglima TNI.

Dalam amanat tersebut ada 8 butir perintah harian Panglima TNI yang perlu diketahui oleh seluruh prajurit dan PNS jajaran Hankam antara lain:

1. Mantapkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai landasan moral dan etika dalam pelaksanaan tugas, kehidupan prajurit, kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

2. Tugas Tentara itu berkaitan langsung dengan tegak atau runtuhnya negara, bersatu atau bercerainya bangsa. Oleh karena itu tempatkan tugas di atas segala-galanya, karena tugas adalah kehormatan, harga diri dan kebangaan. Kobarkan terus semangat pantang menyerah, rela berkorban, keunggulan moral serta senantiasa bersama dan bersatu dengan rakyat dalam setiap pelaksanaan tugas.

3. Junjung tinggi nilai dan semangat kebangsaan demi tetap kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa, serta tetap tegaknya kedaulatan negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar negara Republik Indonesia 1945.

4. Tingkatkan kewaspadaan dengan mencermati dan mengantisipasi perkembangan situasi secara terus menerus terhadap adanya ancaman yang merongrong kedaulatan dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

5. Pegang teguh disiplin keprajuritan dengan berpedoman Sapta Marga, Sumpah Prajurit, taati hukum dan hormati hak azasi manusia.

6. Bina soliditas satuan, tegakkan rantai Komando dan mantapkan kesatuan Komando di setiap strata kepemimpinan satuan TNI, sehingga terwujud loyalitas tegak lurus yang jelas dan tegas.

7. Mantapkan kepemimpinan lapangan, budayakan belajar dan berlatih dengan sungguh-sungguh, benar dan baik, karena belajar dan berlatih merupakan jalan utama menuju tercapainya profesionalisme keprajuritan yang diharapkan.
8. TNI adalah alat pertahanan negara, milik segenap bangsa Indonesia, untuk itu TNI tidak berpolitik praktis, harus netral dan adil terhadap semua komponen bangsa.

(Pendam5/Dispenad)