Sabtu, 10 Mei 2008

Memilih Suami Seorang Guru SD

Seorang gadis ditaksir empat orang pria. Pria pertama adalah seorang pegawai PT. TELKOM. Pria kedua, pegawai PT Pos Indonesia. Ketiga, seorang dokter. Dan yang terakhir hanyalah seorang guru SD. Orang Tua si gadis, merasa yakin, bahwa si gadis hanya akan memilih tiga pria pertama, sedangkan pria ke empat, yakni guru SD, pasti tidak akan dipilih. Alasannya, tiga pria pertama jelas masa depannya, sedangkan guru SD, siapapun tahu, gajinya kecil, banyak dipotong sana-sini, dikerjain anak-anak lagi.

Ternyata si gadis malahan milih yang guru SD itu. Orang Tua si gadis penasaran, ditanya alasan si gadis tersebut.

Jawab si Gadis:

"Yang orang Telkom bisanya cuma tiga menit, lewat itu harus masukkin lagi. Yang pegawai Pos Indonesia, belum apa-apa sudah nanya dulu, yang biasa apa yang kilat.

Terus kalau yang dokter itu, baru masuk kamar, sudah nyuruh buka baju, pegang sana pegang sini, selesai. selanjutnya ngobrol doang. Sedangkan yang guru SD kan enak, dari awal dibahas, dikupas, sedikit demi sedikit, penuh kesabaran, kelembutan, dan kehangatan, serta pengertian. Selesai dikupas, nanya,sudah ngerti belum, kalau saya jawab belum, diulangi lagi dari awal, kan enak, jadinya lama."

MUI diprotes soal Ahmadiyah


Pertentangan antara pendukung pembubaran Jamaah Ahmadiyah dan kalangan yang menolaknya, terus bergulir.

Sebelas orang kyai dari pulau Jawa mendatangi Kantor Majelis Ulama Indonesia, MUI hari Kamis. Mereka meminta agar organisasi itu meninjau ulang fatwa penyesatan terhadap Ahmadiyah.

Mereka juga meminta majelis yang menghimpun ulama dan ormas Islam ini melakukan reformasi.

Suasana sempat tegang saat pra kyai mendatangi Kantor MUI karena seorang pengurus organisasi itu mempertanyakan maksud kedatangan mereka.

Pertemuan ini sendiri akhirnya batal, namun para kiai itu di hadapan wartawan, mengkritik MUI, terkait fatwa pelarangan terhadap Jamaah Ahmadiyah.

Pemimpin Pondok Pesantren Al Mizan, Majalengka, Jawa Barat, Kiai Haji Maman Hafidz mengatakan, dia dan kesepuluh kyai lain juga meminta agar MUI lebih mengedepankan upaya dialog dengan orang-orang Ahmadiyah.

Mereka juga menuntut fatwa melarang Ahmadiyah, yang dikeluarkan tahun 1980, dicabut.

Namun, Sekretaris Komisi Pengkajian MUI, Amirsyah Tambunan, mengatakan organisasi itu mendapat mandat dari pemerintah untuk mengeluarkan fatwa.

Sebelum bertemu MUI, para ulama ini menemui pimpinan DPR dengan tuntutan serupa.

Sikap ini lahir menyusul rekomendasi Badan koordinasi pengawasan aliran kepercayaan masyarakat, bakor pakem, mengeluarkan rekomendasi agar pemerintah melarang aliran Ahmadiyah.

Pemerintah sejauh ini belum juga bersikap, apakah akan melarang Ahmadiyah

Menerka Nasib SBY


"Taruhan, yuk, SBY jatuh atau tidak?" Ini adalah selorohan di kalangan aktivis politik berbulan silam. Kini, selorohannya sudah berubah:"Jatuhnya Juni atau Oktober?".

Bukan tanpa dasar kalau ada yang mulai bergunjing seperti ini. Sebagaimana telah diketahui, sejumlah kelompok politik telah mulai merapatkan barisan. Isu utamanya beragam. Tapi ada satu yang menyatukan mereka: SBY dianggap sebagai agen asing. Dari mulai menjual aset negara hingga membuat kebijakan yang pro orang kaya. Kebetulan bulan Mei ini ada momen bersama: kebangkitan nasional.


Dan, beberapa perisitiwa terakhir turut mendukung penggusuran SBY. Pertama, konflik horizontal terkait Ahmmadiyah. Selama puluhan tahun, baru kali ini isu Ahmadiyah menggelinding dengan kencang dan keras. "Ini tidak natural. Pasti ada yang menggosok," kata seorang mantan aktivis mahasiswa. Konflik ini akan menempatkan SBY sebagai pelindung Ahmmadiyah. Tapi, kalau SBY mendorong pembubaran, juga bakal di'semprit" dunia internasional. "Serba berabeh, deh," ceteluk seorang politisi.

Di daerah, entah sengaja atau tidak, aparat tibum setempat bagai tak kenal lelah menggusur. Yang jadi incaran tak lain pedagang kaki lima. "Ini kan bahan baku yang baik untuk membumbungkan kefrustasian," ungkap seorang pendamping warga.

Dan, akhirnya, kebijakan kenaikan BBM bagai menyiram bensin dalam tumpukan arang yang menyala. Meski secara rasional kenaikan itu adalah keputusan yang harus diambil, tapi jika tak tepat memutuskan angka kenaikan bakal berakhir dengan gejolak. Apalagi pada saat yang bersamaan, aparat kepolisian cenderung bersifat represif menangani aksi-aksi unjuk rasa penolakan BBM.

"Saya tak habis pikir.Biarkan saja mahasiswa demo. Kalaupun mereka menyandera mobil tangki BBM, jangan terlalu dianggap serius. Kalau efeknya menimbulkan kemacetan, kan tinggal bilang saja kepada masyarakat penyebabnya adalah para pendemo. itu kan bisa berbalik menghantam mahasiswa itu sendiri. Yang saya heran, kok, meski sampai nyerbu masuk kampus segala?" ulas seorang pegiat politik terheran-heran.

Singkat kata, situasi bagai botol ketemu tutupnya, klop.

Tapi, tak sedikit yang meragukan keampuhan kelompok-kelompok penentang SBY."Mereka terlalu beragam. Kepentingannya pun tak jarang bertentangan. Jadi bakal mudah diporakporandakan dengan sekali sentuhan saja," kata seorang aktivis politik yang skeptis.

Toh, begitu, bahkan di kalangan pendukung SBY pun berkembang kecemasan yang cukup tinggi."Kalau salah sentuh, bisa-bisa kekuatan itu malah kian kukuh. Kita khawatir ada momen yang menyatukan kepentingan mereka. Ini sangat mungkin terjadi.Kan, orang-orang mereka sebenarnya juga ada di dalam pemerintahan,juga," kata seorang dari pendukung SBY.


Akankah SBY mampu bertahan? "Lihat saja akhir Mei ini. Jika gelombang unjuk rasa kian membesar. Ya,tamat. Apalagi Juni nanti juga ada bom waktu lain: kelangkaan pangan, terutama beras." tandas seorang politisi.

Apa Benar Perlawanan Kali ini Bakal Cepat Surut?



(berpolitik.com): Meski belum resmi, sepertinya harga BBM bakal naik sekitar 30%. Itu artinya premium mesti dibayar dengan harga Rp 6200-an. Secara psikologis, ini harga yang sangat bisa membuat banyak orang senewen.

Semula para pengamat menganjurkan kenaikan maksimal 10%. "Sudah terlambat dik. Kalau awal tahun lalu, ya memang segitu. Karena ditunda-tunda, sekarang jadinya ya segitu kalau APBN tak mau dijebol," kata seorang pengamat ekonomi.

Kenaikan setinggi ini pastinya bakal mengundang protes dan perlawanan dari banyak pihak. Toh, begitu, pemerintah sepertinya begitu yakin. Dengarlah apa kata Jusuf Kalla. Menurut dia, kenaikan BBM tak bakal menimbulkan gejolak. ''Itu karena pemerintah mengimbangi kenaikan harga dengan menerapkan bantuan langsung tunai (BLT),''katanya (8/5).

Keyakinan ini merujuk pada protes yang hanya seminggu pada kenaikan BBM kedua semasa pemerintahan SBY-Kalla, yakni Oktober 2005 silam. Ketika itu kenaikan mencapai 120%. Protes masyarakat, kata Kalla, hanya berlangsung satu pekan. Pada kenaikan pertama, Mei 2005, yang "hanya" 30%, protes masyarakat berlangsung dua pekan.

Kalla sepertinya memang mengandalkan BLT sebagai senjata pamungkas meredam kemarahan masyarakat. Apalagi, BLT kali ini lebih menggoda. Selain duit tunai, juga ada paket sembako seperti beras dan minyak goreng.

BLT memang senjata ampuh meredam kritik masyarakat. Mereka yang tak setuju akan dengan mudah disebut anti rakyat. Mereka yang mengkritik implementasinya bakal dengan mudah ditangkis dengan menyebut sebagai "penyimpangan" prosedur oleh oknum.

Ribut Horizontal
Tapi, sejumlah kalangan menganggap, kekuatan terbesar BLT justru pada kemampuannya untuk mengalihkan konflik ke tingkat horizontal. Perhatian masyarakat miskin akan tercurah kepada aparat terbawah dari mulai lurah/kades hingga ketua RT. Ini terkait dengan penetapan keluarga miskin.

Sebagaimana diketahui, pemerintah akan menggunakan data lama penerima BLT tahun 2005, yakni 19,1 juta rumah tangga miskin. Alasannya, tak ada waktu untuk melakukan pendataan ulang. Jika ini yang terjadi, akan banyak keluarga miskin tak menerima BLT. Pada saat yang bersamaan, tingkat kebocorannya juga bakal tinggi.

Soalnya, ketika itu, untuk mengatasi tuntutan masyarakat, tak jarang, kades/lurah memasukan saja semua nama yang melakukan protes. Maklum, kalau menyangkut pembagian 'rejeki', akan lebih banyak orang mengaku dirinya miskin. Tapi, untuk konteks lain, ada kecenderungan warga marah-marah jika disebut miskin.

Singkat cerita, sepertinya harapan pemerintah, perhatian warga dan media bakal tercurah pada soal penggelontoran BLT plus. Warga akan saling sikut untuk mendapatkan BLT plus. Penyimpangan dipastikan terjadi. Akan ada cerita-cerita kades nakal yang mengambil dana BLT buat dirinya atau keluarganya. Akan ada reaksi kemarahan warga. Ini diharapkan akan menjadikan perhatian media teralih.


Isu Laten
BLT plus memang bisa mengalihkan perhatian. Tapi, yang dilupakan pemerintah, ada isu laten yang jika dibangkitkan bakal menjadi tohokan balik kepada mereka.

Sebagaimana disebut Wiranto, kenaikan harga BBM bisa dihindari jika saja pemerintah SBY-JK sejak awal berfokus meningkatkan produksi minyak Indonesia, serius menekuni sumber energi alternatif biofuel, memangkas inefisiensi Pertamina dalam menyalurkan BBM bersubsidi dan kegiatan ekspor impor yang dikuasai broker.

Menurut pengamat energi, sejak pemerintahan SBY-Kalla, lifting minyak Indonesia bukannlah naik tapi malah turun. Yang terparah adalah fakta bahwa kegiatan impor minyak itu terkait ketiadaan kilang minyak yang sesuai dalam negeri untuk memproses tipe minyak mentah yang ada di bumi Indonesia. "Purnomo (Menteri ESDM) sama sekali tak punya perhatian soal itu," katanya.

Jika kilang minyak yang sesuai dibangun, Indonesia tak perlu lagi mengimpor minyak jadi dari Singapura. "Ya, memang masih ada impor untuk jenis minyak mentah tertentu. Tapi separah sekarang, seharusnya" katanya lagi.

Tak heran jika kemudian tudingan mengarah pada keberadaan broker-broker minyak yang menguasai bisnis perminyakan dalam negeri."Yang semakin kaya itu mereka saja. Patut dipertanyakan mengapa pemerintahan SBY-JK diam saja. Purnomo ndak bakalan berani kalau tak dilindungi keduanya, bukan?" kata seorang pengamat pertambangan yang geram dengan kinerja Menteri ESDM ini.

Jadi, kalau kalangan yang menggalang protes mengarahkan pada isu "aliansi haram jadah" antara Pertamina, mentabem dan mafia minyak maka protes warga bukan tak mungkin bisa lebih lama lagi berlangsung.

Kalau isunya dipersonafikasi lagi pada sosok Purnomo dan Mr R (inisial mafia minyak yang banyak disebut media massa), perlawanan bakal lebih hot lagi.

Dan, kalau kemudian dioprek-oprek kelompok politik dibalik Purnomo maka lebih keras lagi perlawanan yang bakal muncul. Karena ini sejatinya sentimen lama yang mudah diletupkan lagi.

Terakhir, tentu saja, dengan menunjukkan stagnasi produksi minyak Indonesia selama dipimpin SBY-JK, maka emosi publik akan semakin menggelora melakukan perlawanan karena mengetahui kenaikan harga BBM disebabkan kelalaian pemerintah.

Kalau sekadar menggunakan isu kenaikan BBM sebagai "tak pro rakyat", ya, seperti Kalla, bakal mudah diredam dengan BLT.

Subsidi BBM Bukan Pengeluaran Uang. Uangnya Dilarikan Kemana?

Dapat email dari teman, tulisan dari Kwik Kian Gie. Ada yang bisa konfirmasi kebenaran analogi dalam tulisan ini??


Dengan melonjaknya harga minyak mentah di pasaran dunia sampai di atas US$ 100 per barrel, DPR dan Pemerintah menyepakati mengubah pos subsidi BBM dengan jumlah Rp. 153 trilyun. Artinya Pemerintah sudah mendapat persetujuan DPR mengeluarkan uang tunai sebesar Rp. 153 trilyun tersebut untuk dipakai sebagai subsidi dari kerugian Pertamina qq. Pemerintah. Jadi akan ada uang yang dikeluarkan?

Saya sudah sangat bosan mengemukakan pendapat saya bahwa kata “subsidi BBM” itu tidak sama dengan adanya uang tunai yang dikeluarkan. Maka kalau DPR memperbolehkan Pemerintah mengeluarkan uang sampai jumlah yang begitu besarnya, uangnya dilarikan ke mana?

Dengan asumsi-asumsi untuk mendapat pengertian yang jelas, atas dasar asumsi-asumsi, pengertian subsidi adalah sebagai berikut.

Harga minyak mentah US$ 100 per barrel.
Karena 1 barrel = 159 liter, maka harga minyak mentah per liter US$ 100 : 159 = US$ 0,63. Kalau kita ambil US$ 1 = Rp. 10.000, harga minyak mentah menjadi Rp. 6.300 per liter.

Untuk memproses minyak mentah sampai menjadi bensin premium kita anggap dibutuhkan biaya sebesar US$ 10 per barrel atau Rp. 630 per liter. Kalau ini ditambahkan, harga pokok bensin premium per liternya sama dengan Rp. 6.300 + Rp. 630 = Rp. 6.930. Dijualnya dengan harga Rp. 4.500. Maka rugi Rp. 2.430 per liternya. Jadi perlu subsidi.

Alur pikir ini benar. Yang tidak benar ialah bahwa minyak mentah yang ada di bawah perut bumi Indonesia yang miliknya bangsa Indonesia dianggap harus dibeli dengan harga di pasaran dunia yang US$ 100 per barrel. Padahal tidak. Buat minyak mentah yang ada di dalam perut bumi Indonesia, Pemerintah dan Pertamina kan tidak perlu membelinya? Memang ada yang menjadi milik perusahaan minyak asing dalam rangka kontrak bagi hasil. Tetapi buat yang menjadi hak bangsa Indonesia, minyak mentah itu tidak perlu dibayar. Tidak perlu ada uang tunai yang harus dikeluarkan. Sebaliknya, Pemerintah kelebihan uang tunai.

Memang konsumsi lebih besar dari produksi sehingga kekurangannya harus diimpor dengan harga di pasar internasional yang mahal, yang dalam tulisan ini dianggap saja US$ 100 per barrel.

Data yang selengkapnya dan sebenarnya sangat sulit atau bahkan tidak mungkin diperoleh. Maka sekedar untuk mempertanyakan apakah memang ada uang yang harus dikeluarkan untuk subsidi atau tidak, saya membuat perhitungan seperti Tabel terlampir.

Nah kalau perhitungan ini benar, ke mana kelebihan yang Rp. 35 trilyun ini, dan ke mana uang yang masih akan dikeluarkan untuk apa yang dinamakan subsidi sebesar Rp. 153 trilyun itu?

Seperti terlihat dalam Tabel perhitungan, uangnya yang keluar tidak ada. Sebaliknya, yang ada kelebihan uang sebesar Rp. 35,31 trilyun.

PERHITUNGAN ARUS KELUAR MASUKNYA UANG TUNAI
TENTANG BBM (Harga minyak mentah 100 doll. AS)

DATA DAN ASUMSI

Produksi : 1 juta barrel per hari

70 % dari produksi menjadi BBM hak bangsa Indonesia
Konsumsi 60 juta kiloliter per tahun
Biaya lifting, pengilangan dan pengangkutan US $ 10 per barrel
1 US $ = Rp. 10.000
Harga Minyak Mentah di pasar internasional Rp. US $ 100 per barrel
1 barrel = 159 liter
Dasar perhitungan : Bensin Premium dengan harga jual Rp. 4.500 per liter

PERHITUNGAN

Produksi dalam liter per tahun : 70 % x (1,000.000 x 159 ) x 365 = 40,624,500,000
Konsumsi dalam liter per tahun 60,000,000,000
Kekurangan yang harus diimpor dalam liter per tahun 19,375,500,000
Rupiah yang harus dikeluarkan untuk impor ini (19,375,500,000 : 159) x 100 x 10.000 = 121,900,000,000,000
Kelebihan uang dalam rupiah dari produksi dalam negeri 40,624,500,000 x Rp. 3.870 = 157,216,815,000,000
Walaupun harus impor dengan harga US$ 100 per barrel
Pemerintah masih kelebihan uang tunai sebesar 35,316,815,000,000

Perhitungan kelebihan penerimaan uang untuk setiap liter bensin premium yang dijual :
Harga Bensin Premium per liter (dalam rupiah) 4,500
Biaya lifting, pengilangan dan transportasi US $ 10 per barrel atau per liter : (10 x 10.000) : 159 = Rp. 630 (dibulatkan) 630
Kelebihan uang per liter 3,870

anda

Saatnya Kebangkitan Beruang Merah


Presiden Vladimir Putin telah memukul gong kebangkitan militer Beruang Merah. Penerbangan patroli pembom strategis jarak jauh kembali dihidupkan. Latihan perang dengan negara sekutu dikobarkan. Ibukota Moskwa dijaga rudal pertahanan udara terbaru. Anggaran militer pun didongkrak 30%. Adakah ini pertanda kebangkitan sang penguasa Blok Timur?

Ada dua hal yang menjadi prioritas dalam pembangunan militer Rusia saat ini. Pertama, Angkatan Bersenjata (AB) Rusia ditujukan guna mencegah semua agresor yang berniat menyerang tanah Rusia. Langkah yang diambil pemerintah Rusia dalam hal ini adalah membina dan mendayagunakan kekuatan nuklir strategisnya untuk melakukan first strike sebelum negara itu diserang musuh.

Ini sungguh sesuatu yang baru, kata Piotr Butowski dalam artikel AirForces Monthly (Juli, 2007). Karena, semasa Perang Dingin, USSR telah menjamin tidak akan melakukan first strike, apalagi dengan menggunakan kekuatan nuklirnya.

Prioritas kedua, adalah menindak segala bentuk agresi lokal yang datang dari dalam negeri dengan tujuan mengacaukan stabilitas negara. Cara yang diambil untuk hal ini adalah meningkatkan kesiapan tempur (combat readiness) dari semua unsur angkatan perang Rusia. Ini berarti, pemerintah Rusia tidak akan mengambil jalan kompromi bagi segala bentuk ancaman yang bisa merutuhkan negara federasi Rusia.

Program 2006-2015
Guna menopang kebutuhan pembangunan militer yang besar tersebut, Rusia telah menaikkan anggaran militernya 25-30%. Tahun 2004 anggaran militer Rusia mencapai 138 miliar rubel (£2,68 billion), tahun 2005 naik menjadi 184 miliar rubel (£3,56 billion), dan tahun 2006 menjadi 236 miliar rubel (£4,57 billion). Terakhir, pada 2007 anggaran naik lagi menjadi 300,5 miliar rubel (£5,9 billion). Padahal, perlu dicatat, angka inflasi tahunan di Rusia mencapai 9-11%.

Untuk anggaran 2007, hampir setengahnya digunakan bagi pembelian dan modernisasi peralatan. Kemudian 60 miliar rubel untuk perawatan dan 97 miliar rubel untuk riset dan pengembangan.

Daftar belanja senjata 2006-2015 telah dituangkan dalam GVP-2015 yang ditandatangani Presiden Putin pada November 2006. Di situ antara lain disebut, sebanyak £96 billion dianggarkan untuk biaya pemodalan program 10 tahun ke depan. Sebagian besar dana akan digunakan untuk pembangunan kekuatan nuklir strategis termasuk pembelian 66 rudal balistik antarbenua (ICBM) Topol-M, pembangunan 34 Komando Pusat Peluncur ICBM dan pembuatan lima kapal selam bersenjata rudal balistik.

Tahun 2015, Komando Penerbangan Strategis akan mengkaji 50 pesawat pembom jarak jauh dan meng-upgrade hampir separuhnya dengan sistem avionik terbaru dilengkapi rudal jelajah. Termasuk dalam armada ini adalah Tu-95MS dan Tu-160.

Dalam sepuluh tahun ke depan AU Rusia (VVS) akan menerima sedikitnya 250 pesawat baru dan helikopter. Sementara 770 unit dari yang operasional saat ini akan masuk bengkel peningkatan kemampuan sehingga setara lagi dengan pesawat baru. (World Defence Almanac mencatat, pada 2003 AU Rusia memiliki 3.416 pesawat).

Pejabat Rusia memberikan info, sebagian dari pesawat baru tersebut di antaranya 58 pembom taktis Su-34 Fullback, 67 heli tempur Mi-28, 12 heli tempur Ka-52, 60 pesawat latih Yak-130 dan 18 pesawat angkut ringan Il-112V.

Untuk pertahanan udara, VVS juga akan membangun 18 Skadron Rudal Antipesawat dengan rudal terbaru S-400 Triumf (SA-21 Growler). Rudal yang sama digunakan juga oleh Batalion Pertahanan Udara Angkatan Darat di sekitar ibukota Moskwa.

Penguatan VVS
VVS yang telah digabung dengan Komando Pertahanan Udara (PVO) tahun 1998 saat ini diawaki oleh sekitar 180.000 personel (setengah dari jumlah personel AU AS). Menaungi 80 Resimen Udara dan kurang lebih 30 Resimen Rudal Antipesawat. Markas Komandonya berlokasi di Balashika, dekat Moskwa, yang tidak lain adalah bekas Markas Komando Pertahanan Udara. Saat ini Kepala Staf VVS dijabat Colonel General Alexander Zelin (dilantik 10 Mei 2007), menggantikan Army General Vladimir Mikhailov yang menjabat sejak 21 Januari 2001.

Modernisasi pesawat juga menyentuh jet pencegat MiG-31BM Foxhound. Uji prototipe pesawat dilaksanakan di wilayah Akhtubinsk. Selain itu uji jet-jet tempur upgraded juga dilakukan di Lipetks. Misalnya modernisasi jet tempur Su-27SM dan pembom taktis Su-24M2 Fencer serta pesawat penyerang Su-25SM.

Uji beragam helikopter dilaksanakan di Torzhok. Di antaranya upgraded heli tempur Mi-24PN Hind, Ka-50/52 dan lainnya. VVS juga memiliki sub-divisi di delapan Air Army. Enam di antaranya menginduk ke Unit Stasiun Udara milik Distrik Militer setempat. Sementara dua Air Army yang lain dibangun lebih mandiri dengan tujuan fungsional (functional purpose). Yaitu 37th Air Army berkekuatan pembom strategis jarak jauh dan 61st Air Army berkekuatan pesawat angkut An-26 dan An-12.

Saat ini AB Rusia juga tengah mengkaji kemungkinan konsolidasi antara Resimen Rudal Antipesawat VVS dengan unit Space-Missile Defence (RKO). Setelah direalisasikan, namanya akan menjadi Air and Space Defence (VKO). Presiden Putin diberitakan sudah menyetujui rencana peleburan dua komando strategis ini.

Akibat diabaikan?
Keputusan Presiden Rusia mengaktifkan kembali penerbangan patroli pembom jarak jauh (17/8) didasari kekecewaan karena "negara lain" tidak mengikuti jejak yang dilakukan Rusia. "Saya harap negara-negara lain memaklumi langkah kami," ujar Putin di sela pembukaan latihan militer besar-besaran dengan Cina tanpa merinci negara mana yang dimaksudnya.

Sebagaimana diketahui, sejak 1992 mengakhiri era Perang Dingin, Rusia telah menghentikan program patroli pembom jarak jauhnya. Namun, langkah yang bersifat unilateral dan telah dilaksanakan Rusia selama 15 tahun ini menurut Putin nyatanya tidak diikuti negara lain.

Kantor berita AFP melaporkan, sekurangnya 20 pembom strategis dilengkapi rudal dan pesawat pendukung pengisi bahan bakar di udara, diterbangkan Rusia guna melakukan patroli rutin 20 jam sehari. Mereka terbang dari tujuh pangkalan udara dan meng-cover wilayah strategis di Lautan Pasifik serta Lautan Atlantik. "Kami harap mitra kami memahami langkah ini. Pilot kami terlalu lama menganggur, kini mereka gembira karena bisa beraktifitas lagi," tambah Putin berdiplomasi.

Dalam artikel di Christian Science Monitor, Fred Weir melihat langkah baru Rusia sebagai buntut terjadinya military gestures (gerak isyarat militer) dalam hubungan diplomatik Rusia-Barat (AS). Ia mengutip pernyataan Sergei Stroklan, ahli hubungan luar negeri Rusia yang mengatakan, "Sangat jelas bahwa Kremlin kini lebih banyak mendengar dan memberi lebih kepada para jenderal."

Dengan langkah mengaktifkan lagi penerbangan patroli pembom jarak jauh tersebut, mau tidak mau Rusia akan "memaksa" AS dan NATO melakukan scramble pesawat pencegatnya. Dan hal ini terjadi lagi sejak era Perang Dingin berakhir.

Kedok SCO
Bulan lalu Rusia dan calon adidaya baru China melakukan latihan militer bersama melibatkan enam negara yang tergabung dalam Shanghai Cooperation Organization (SCO). Latihan militer dipusatkan di wilayah Chelyabinsk. Sebanyak 6.500 personel serta lebih 100 pesawat terlibat dalam latihan ini.

Memang Putin memberi penegasan kalau latihan tersebut tidak ada kaitannya dengan isu mendirikan Cold War-style Military Bloc. Sesuai tujuan SCO yang didirikan tahun 2001, kerjasama lebih ditujukan untuk pembangunan ekonomi bersama di mana pada akhirnya anggaran militer masing-masing negara akan terdongkrak olehnya.

Meski demikian, beberapa kalangan Barat tetap nyinyir dan menilai SCO dengan anggota China, Rusia, Uzbekistan, Kyrgyztan, Kazakhstan dan Tajikistan itu sebagai "Club of Dictators". Tanggapan dari Rusia sendiri beragam. Umumnya mereka tidak terlalu ambil peduli. Lihat misalnya komentar Ivan Safranchuk, Direktur World Security Institute di Moskwa. Ia mengatakan, "SCO jelas sekali menginginkan agar Amerika Serikat meninggalkan Asia Tengah. Itu memang politik utamanya."

Terlepas dari kontroversi di atas, Rusia sepertinya memang berkeinginan mengembalikan nama besar Soviet zaman dulu. Ahli militer Alexander Goltz yang dikutip CBSNews (19/8) memberikan kritikan pedas. "Sekarang para pemimpin militer kami sudah punya uang yang cukup untuk membuat karikatur kedidayaan militer Soviet. Mereka ingin mengembalikan adidaya itu. Tetapi, rencana itu masih bercampur-aduk. Harusnya mereka lebih realistik mana yang bisa diraih dan mana yang tidak. Mengembalikan simbol-simbol kedigdayaan Soviet tentu tidak akan semudah itu," ujarnya. (*)

Beberapa Armada Militer Rusia
Antonov: An-12, An-26, An-30, An-72, An-124
Ilyushin: Il-18, Il-22, Il-76/K/MD, Il-78/M, Il-80, Il-82
Kamov: Ka-50, Ka-52, Ka-60
MiG: MiG-23, MiG-25U/RB, MiG-29, MiG-31, MiG-35
Mil: Mi-2, Mi-8/MT, Mi-17, Mi-24/PN, Mi-26
Sukhoi: Su-24/MR/SM, Su-25, Su-27, Su-30, Su-33, Su-34, Su-35
Tupolev: Tu-22MR/M3, Tu-95MS, Tu-134UBL/Sh, Tu-154, Tu-160
Yakovlev: Yak-18, Yak-130

4.500 Pesawat Hingga 2025
Rusia menyanangkan pembuatan 4.500 pesawat hingga 2025. Biaya yang dibutuhkan mencapai 250 miliar dollar AS. Alexei Fyodorov, Direktur MiG Corporation yang juga Direktur Umum United Aircraft Corporation (UAC) bulan lalu mengatakan, setiap bulan Rusia akan membuat 100 pesawat militer, 100 pesawat angkut dan 300 pesawat sipil. UAC didirikan tahun 2006 sebagai perusahaan mega-holding pengoordinir semua pembuatan pesawat di Rusia. Sebagian besar saham UAC dimiliki pemerintah Rusia. (ron)

Tameng Baru Moskwa
Ibukota Moskwa diperkuat Batalion Pertahanan Udara bersenjatakan rudal darat ke udara terbaru S-400 Triumf (SA-21 Growler) sejak 6 Agustus 2007. S-400 dibuat oleh pabrik Almaz Central Design Bureau. Mempunyai kemampuan menghancurkan pesawat siluman, jet tempur, rudal jelajah, rudal balistik sampai jarak jangkau 400 km. Kemampuan S-400 dua kali lipat rudal MIM-104 Patriot produksi AS. (ron)

Pechora pun Disiagakan
Kalau rudal S-400 disiagakan untuk menghancurkan target jarak jauh, maka rudal antipesawat terbaru Pechora-2M disiagakan untuk melumat target dibawah jarak 35 km. Jet tempur seukuran F-16 dapat dilumat hingga jarak 30 km, sementara pesawat yang lebih besar bisa digasak hingga jarak 35 km. Pechora-2M punya kemampuan lebih dari pendahulunya S-125 Pechora (SA-3 Goa). Baterai rudal ini pun tidak akan terdeteksi oleh rudal udara ke darat antiradiasi AGM-88 Harm. Pechora-2M bersifat mobile dan dapat dipasang dalam 25 menit (S-125 butuh tiga jam). Tidak salah, 10 mentri pertahanan negara CIS sangat kesengsem membeli rudal ini. (ron)

Reaksi Inggris
Inggris termasuk negara yang kebakaran jenggot akibat patroli rutin yang dijalankan Rusia. Kejadian pertengahan bulan lalu buktinya. AU Inggris (RAF) segera menerbangkan jet pencegat Eurofighter Typhoon untuk mengintersep pembom strategis Tu-95MS Bear dan Tu-160 Blackjack yang nyelonong mendekati wilayah udara Inggris di kawasan Atlantik Utara. Apa kata Rusia? "Sudah kami bilang, itu kan patroli rutin pembom kami di wilayah Lautan Atlantik, Pasifik sampai ke Laut Hitam dan Kutub Utara," tangkis juru bicara AU Rusia Kolonel Alexander Drobyshevsky.