Sabtu, 16 Januari 2010

Foreplay Tetap Yang Terpenting


KapanLagi.com - Meskipun para wanita terus-menerus mengatakan "kami butuh foreplay yang lebih banyak," para pria masih berpikir kalau mereka bisa mengatasinya dengan rabaan cepat dan geliatan lidah sebelum melakukan seks. Dalam beberapa situasi, para pria bisa melewatkan ini bahkan dengan usaha yang lebih sedikit dari itu (seperti pada quickie contohnya), tetapi di banyak waktu lainnya wanita benar-benar membutuhkan lebih lagi. Seks memang berbeda bagi pria dan wanita, dan semakin awal pria menyadarinya, akan semakin baik pula reaksi dari pasangan wanitanya.

Wanita tidak memerlukan waktu yang lama sampai 1 jam atau bahkan setengah jam saja. Tetapi yang penting selalu ada tahapan foreplay, karena ini penting bagi kesehatan dan kehidupan seks wanita. Anda mungkin merasa harus melakukan kerja yang cukup berat untuk membuatnya siap. Tetapi jika Anda ingin mendapatkan seks yang lebih baik, Anda harus melakukannya dengan baik untuk istri Anda dan coba nikmatilah prosesnya.

Kontributor AskMen, Jasmine Leigh, menjelaskan semakin istri Anda terangsang, akan semakin besar kemungkinan dia mengalami orgasme. Dengan itu makin bahagia pula dirinya dan itu berarti akan semakin sering pula dia meminta berhubungan seks. Anda mungkin merasa kurang dalam segalanya tetapi jika Anda bisa membuatnya terangsang, maka dia akan terus berfantasi seks. Dan isi fantasi seks itu selalu berhubungan dengan aksi hebat Anda.

Tidak ada foreplay yang pasti
Tidak ada panduan tetap tentang foreplay untuk apa yang harus dan tidak boleh dilakukan. Variasi adalah kunci di sini, meskipun tetaplah penting untuk mengerti apa yang kebanyakan dia suka. Setelah beberapa lama, irama foreplay akan timbul secara alami, tetapi jangan mudah terlalu berpuas diri. Anda perlu belajar dari kesalahan dan benar-benar membuatnya terangsang. Jangan hanya memberikannya waktu, untuk siap secara mental menyambut serangan utama Anda.

Ciuman dan foreplay
Ciuman mungkin penaik gairah yang tertinggi bagi wanita, dan melakukannya dengan perlahan mungkin hasilnya akan semakin baik. Jika Anda bisa mencium setiap inch dari tubuh istri Anda, saat Anda selesai melakukannya dia mungkin akan lumayan terangsang. Dengan menyediakan waktu untuk menciumnya, Anda seperti mengatakan “Saya mencintai setiap bagian yang ada padamu”. Tidak hanya vagina dan dada, yang selama ini menjadi fokus perhatian Anda. Dengan menciuminya, Anda menunjukkan kesungguhan. Jadi nikmatilah seluruh bagian tubuhnya dan carilah tahu apa yang dia sukai.

Aksi foreplay yang dia benci
Gerakan yang berulang-ulang, terlalu agresif atau kasar, kurang imajinasi, menyakitinya dan melewatkan klitorisnya adalah kesalahan yang dilakukan pria pada umumnya. Wanita dan pria saling menyentuh dengan cara berbeda. Jika Anda selalu menginginkan seks yang kasar dan agresif, kemungkinannya Anda melakukan seks dengan pria lain. Kecuali kalau memang istri Anda secara terus terang menginginkan seseorang dengan tanpa imajinasi dan teknik foreplay, kesalahan-kesalahan ini akan sangat merugikan Anda.

Tetapi tidak berarti wanita anti sama sekali dengan sedikit kasar, tetapi inilah yang harus Anda pelajari. Aksi standar Anda haruslah yang bersifat lembut. Bersikap selalu terbuka untuk belajar. Jika Anda selalu berlagak tahu padahal nyatanya Anda tidak tahu sama sekali, maka pasangan Anda akan menanggapinya dengan buruk dan akan malas untuk membicarakannya.

Utamakan foreplay: itu kunci utama Anda
Foreplay bukanlah suatu pekerjaan yang berat. Pikirkan itu sebagai bagian dari seks, bukan hanya sebagai pembuka dari suatu hubungan seks. Coba lakukan itu dan lihat seberapa dalam kepuasan seks yang dapat Anda raih dari sini. (asm/cax)

Jumat, 15 Januari 2010

Pimpinan DPR Akan Panggil Ruhut Dan Gayus


Jakarta (ANTARA News) - Pimpinan DPPR akan memanggil dua anggota Panitia Angket Kasus Bank Century Ruhut Sitompul dan Gayus Lumbuun untuk melakukan klarifikasi soal perdebatan keduanya yang mengeluarkan kata-kata kurang baik.

Ketua DPR Marzuki Alie di Gedung DPR, Jakarta, Jumat, mengatakan, Ruhut Sitompul dari Fraksi Partai Demokrat dan Gayus Lumbuun dari Fraksi PDI Perjuangan akan dimintai keterangan, apakah benar keduanya telah mengeluarkan kata-kata kurang baik pada rapat Panitia Angket.

"Pimpinan DPR tidak memonitoring seluruh jalannya rapat Panitia Angket dari pagi hingga tengah malam, tapi kami mendapat informasi keduanya mengeluarkan kata-kata kurang baik, yakni `bangsat` dan `setan`," kata Marzuki.

Menurut dia, kalau benar keduanya mengeluarkan kata-kata kurang baik, hal ini akan berpengaruh terhadap citra lembaga DPR, sehingga pimpinan DPR akan melakukan klarifikasi terhadap keduanya.

Dari perdebatan antara Ruhut Sitompul dan Gayus Lumbun, katanya, Fraksi PDI Perjuangan mengeluarkan pernyataan tertulis, sehingga pimpinan DPR menindaklanjuti hal ini.

"Kami menyadari terjadi dinamika pada rapat Panitia Angket, tapi diharapkan bisa bersikap lebih santun dan saling menahan diri," katanya.

Sebelumnya, pada Selasa (5/1) dan Rabu (6/1) terjadi perdebatan antara Ruhut Sitompul dan Gayus Lumbuun, pada forum rapat Panitia Angket Kasus Bang Century.

Kata-kata "bangsat" dan "setan" yang muncul dari perdebatan keduanya terjadi pada saat Panitia Angket Kasus Bank Century meminta keterangan mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Maman Soemantri dan Maulana Ibrahim serta mantan Kepala Biro Gubernur BI Rusli Simanjuntak.

Saat itu, Ruhut Sitompul mengajukan interupsi kepada pimpinan sidang Gayus Lumbuun yang memprotes soal waktu bertanya anggota Panitia Angket.

Namun, politisi Partai Demokrat ini mengeluarkan kata-kata yang membuat Gayus menjadi emosi sehingga keduanya berdebat dan muncul kata-kata "bangsat" dan "setan".

Namun, persoalan ini sudah diselesaikan secara internal antara Fraksi Partai Demokrat dan Fraksi PDI Perjuangan.

Menurut Marzuki, meskipun persoalan sudah diselesaikan secara internal tapi pimpinan DPR tetap akan mengklarifikasi.(*)

Wakil Presiden: Jangan Pedulikan Jabatan


Banjarmasin (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono mengatakan, jangan mempedulikan jabatan namun lebih peduli pada prestasi. Boediono mengemukakan hal itu pada pertemuan dengan perwakilan pelajar di Banjarmasin, Sabtu.

Boediono mengemukakan hal tersebut ketika menjawab pertanyaan salah seorang siswa SMA I Banjarmasin Rasidah, yang menanyakan kiat keberhasilan Boediono hingga menjadi Wapres.

Rasidah mengatakan, selama ini sangat mengidolakan Boediono dan sangat bersyukur bisa bertemu langsung pada acara dialog wapres dengan pelajar tersebut.

Siswi yang bercita-cita ingin menjadi menteri ekonomi tersebut, tidak mampu menahan tangis saat menceritakan bahwa selama ini dia selalu mengikuti perjalanan karir mantan Gubernur BI tersebut.

"Saya sangat kagum dengan bapak, dan saya ingin menjadi menteri ekonomi," kata Rasidah tersedu.

Tangisan Rasidah tersebut sempat membuat dialog menjadi terasa haru, beberapa undangan terutama para guru ikut menitikkan air mata.

Menanggapi hal tersebut, Boedino mengatakan bahwa apa yang selama ini dia lakukan tidak bertujuan untuk mendapatkan jabatan tapi prestasi."Jabatan itu amanah, kalau dikejar dia akan lari," katanya.

Selanjutnya Boediono meminta agar para siswa yang hadir melakukan yang terbaik sesuai dengan bidang yang diminati dan ditekuni.Selain itu, kata dia, yang tidak kalah penting adalah selalu jujur pada diri sendiri, pada orang lain, pada atasan dan masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut, Boediono juga meminta agar seluruh generasi muda mempersiapkan diri untuk menjadi pemegang estafet kepemimpinan bangsa.

"Bila bangsa kita ingin terus maju maka kita semua jangan menutup diri, tetapi kita harus menyiapkan diri untuk menghadapi seluruh tantangan ke depan," katanya.

Selain berdialog dengan para pelajar kedatangan Boediono ke Banjarmasin juga untuk meninjau proyek PNPM Mandiri dan bertemu dengan seluruh pemimpin daerah di Kalsel.

Boediono datang bersama dengan Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta, Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh dan Menteri Pekerjaan Umum (PU), Djoko Kirmanto.

Selain itu, acara dialog tersebut juga dihadiri pimpinan Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Mandiri.(*)

Dilema Kapolri atas 'Aksi' Susno Duadji


Jakarta - Meski telah menjadi Perwira Tinggi (Pati) Polri nonjob, Komjen Pol Susno Duadji tetap tidak bisa lepas dari kontroversi. Kamis (7/1/2010) pagi, Susno membuat kaget, dengan hadir di sidang Antasari sebagai saksi yang meringankan (adecharge).

Tindakan Susno tersebut membuat Polri kelimpungan. Pasalnya, Susno hadir tanpa izin resmi dari Kapolri.

Susno mengaku, kehadirannya di sidang Antasari adalah kewajiban hukum sebagai warga negara. Ia juga mengatakan telah memberitahukan kehadirannya kepada Kapolri.

"Apakah seorang jenderal mengungkap suatu kebenaran yang diwajibkan hukum positif dan agama akan dihukum?" kata Susno beberapa waktu lalu.

Tapi Polri tak mau kompromi, Susno dinyatakan terindikasi melanggar kode etik dan displin. Kapolri kemudian membuat tim untuk mengusut dugaan pelanggaran Susno yang terdiri dari Itwasum, Divisi Propam, dan Divisi Binkum.

Sejak itu, Susno seolah-olah menjadi 'pahlawan' karena berani angkat bicara soal 'jeroan’'Polri. Terlebih saat bersamaan, Mabes Polri mencopot fasilitas jabatan seperti ajudan, sopir dan pengawalnya.

Satu minggu sudah tim Propam telah bekerja. Memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan bukti. Namun Propam belum bisa memastikan kapan sidang akan digelar.

"Kita dari Propam tetap akan mengajukan kepada pimpinan agar digelar sidang soal disiplin dan kode etik,” kata Kadiv Propam Irjen Oegroseno.

Tapi apa lacur? Tiba-tiba kini muncul 'Tim Klarifikasi' yang dipimpin Kaba Intelkam Polri Irjen Saleh Saaf. Saleh Saaf menyatakan kasus Susno telah damai alias selesai dan tidak perlu sidang kode etik. Hasil pemeriksaan menyimpulkan tindakan Susno bersaksi di sidang Antasari Azhar tidak salah.

Lalu apa maksud Kapolri memberikan arahan pada dua tim berbeda untuk mengusut Susno? "Kondisi Kapolri dilematis. Dulu Susno menjadi sosok penjahat, kini pahlawan. Kapolri tentu ingin menyelesaikan kasus ini dengan bijak," kata anggota Kompolnas Novel Ali saat berbincang dengan detikcom, Jumat (16/1/2010) malam.

Novel mengatakan, Kapolri tidak ingin kembali gegabah dalam mengambil keputusan. Tim klarifikasi dinilai sebagai upaya Kapolri agar kasus Susno bisa selesai tanpa melahirkan masalah.

"Posisi Kapolri saat ini sulit. Melawan arus publik atau tetap menjalankan aturan hukum. Tapi tim klarifikasi ini harus kita ambil positifnya. Polri ingin membenahi jajarannya secara internal," tambah Novel.

Lalu bagaimana dengan proses yang saat ini berjalan di Propam? Tentu jika hasilnya mengatakan Susno bersalah yang ditindak, kalau tidak ya tidak. Tapi tentu semua melihat kondisi di lapangan. Intinya, Kapolri tidak ingin keputusan untuk Susno malah menimbulkan masalah," imbuhnya.

Berarti Polri kompromi dengan perwira tinggi? ”Kapolri tetap tidak bisa melawan hukum. Kita lihat saja nanti hasilnya,” tandasnya.

Waspadai Penyelesaian Century di Belakang Layar!

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi mengingatkan, publik harus berhati-hati terhadap upaya penuntasan kasus Bank Century di parlemen. Selama dua bulan ternyata berujung pada deal-deal politik di belakang layar.


Pasalnya, sejumlah skandal keuangan yang pernah terjadi di Indonesia selalu berakhir di belakang layar.
"Pasalnya, sejumlah skandal keuangan yang pernah terjadi di Indonesia selalu berakhir di belakang layar, sebut saja kasus Bank Bali dan Buloggate," kata Burhan seusai diskusi mingguan di Jakarta, Sabtu (16/1/2010).

Dalam sejarah, kata dia, kasus dengan skandal keuangan seperti Bank Century bisa diselesaikan melalui settlement dan deal di belakang layar yang tidak bisa digapai publik, tetapi kemudian selesai begitu saja.

Menurut Direktur Bidang Public Affair Lembaga Survei Indonesia itu, dalam kasus Bank Bali, Golkar memiliki kartu as untuk membuka skandal. Dalam politik, masing-masing memiliki kelemahan yang siap diserang lawan jika mereka mencoba masuk ke garis perbatasan partai lain. Demikian pula dalam kasus Bank Century.

"Jadi, kemungkinan bisa terjadi barter kasus. Tapi saya optimis anggota Pansus tak akan terjebak dengan politik kartel macam itu dan ingin membuka kasus ini seterangbenderangnya," ujar Burhanuddin