Jumat, 16 Januari 2009

Gerindra tidak Percaya Lembaga Survei

JAKARTA--MI: Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto menyatakan, tidak memercayai hasil jajak pendapat yang dilakukan banyak lembaga survei, terutama lembaga survei yang jelas-jelas dibayar.

"Jangan terlalu percaya dengan hasil lembaga survei yang menyatakan Gerindra begini, Gerindra begitu. Kita tidak pernah takut dengan ramalan yang bisa dibeli. Kalau mau Pak Hasyim (Hasyim Djojohadikusumo, kakak kandung Prabowo) bisa membayar lembaga survei untuk membesarkan nama Gerindra. Tetapi kami tidak mau," katanya, dalam pidato politiknya pada Perayaan Natal 2008 dan Tahun Baru 2009 Partai Gerindra di Jakarta, Jumat (16/1) malam.

Prabowo menegaskan, Gerindra ingin menjadi garda terdepan perubahan bagi bangsa Indonesia yang masih dihadapkan pada tingginya angka kemiskinan, pengangguran dan berbagai persoalan sosial ekonomi lainnya.

Mantan Komandan Danjen Kopassus itu mengatakan, Indonesia saat ini

masih menghadapi tingginya angka kemiskinan, pengangguran, meningkatnya kasus gizi buruk, banyak anak usia sekolah tidak dapat menempuh pendidikan dan puluhan ribu orang akan mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebagai dampak lesunya ekonomi nasional akibat krisis finansial global.

"Padahal, Indonesia sebagai negara besar yang dikarunia kekayaan alam melimpah tidak seharusnya mengalami itu semua. Karena itu, kita harus mengadakan perubahan, dan Gerindra ingin menjadi pemimpin dalam proses perubahan itu," ujar Prabowo menegaskan.

Pada kesempatan itu pula, mantan Panglima Kostrad itu mengatakan, demokrasi yang telah disepakati bersama harus dapat dijalankan secara bijaksana dan arif. Demokratisasi merupakan sistem yang berat dan penuh risiko dalam menjalaninya, apalagi bagi Indonesia dengan beragam suku bangsa, agama, ras, budaya, dan bahasa.

"Karena itu, kita harus bersatu padu. Tanpa melihat latar belakang agama, ras, suku bangsa, budaya dan bahasa kita maju bersama mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika," ujarnya lantang.

Gerindra, lanjut Prabowo, merupakan partai 'wong cilik', partai orang miskin dan partai bagi orang-orang yang tidak terwakili, namun akan memimpin perubahan bagi bangsa ini menjadi lebih baik di masa datang. (Ant/OL-03)

Tidak ada komentar: