Sabtu, 17 Juli 2010

Beban Hidup makin Berat


KEKAYAAN alam yang melimpah masih saja berbanding terbalik dengan tingkat kesejahteraan. Jumlah yang menikmati kemakmuran sangat kecil jika dibandingkan dengan sebagian besar warga yang hidup dalam kemiskinan dengan beban hidup yang kian berat.

Lihat misalnya, kenaikan harga komoditas pertanian terutama sayur-sayuran dan sejumlah kebutuhan pokok lainnya seperti telur dan daging 10% hingga 20%.

Kenaikan harga kebutuhan pokok itu antara lain akibat pasokan yang berkurang dan terganggunya distribusi pasokan karena perubahan iklim.

Dan, hampir dipastikan harga-harga kebutuhan pokok itu akan kembali mengalami kenaikan memasuki bulan puasa yang tinggal satu bulan lagi.

Kenaikan harga kebutuhan pokok itu jelas memukul kalangan marginal. Sebab pada saat bersamaan mereka juga sudah harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk pendidikan anak-anak mereka memasuki tahun ajaran baru ini.

Tapi, pukulan tak berhenti sampai di situ. Beban hidup yang paling dirasakan kalangan marginal jelas akibat penaikan tarif listrik, yang mulai diberlakukan 1 Juli lalu.

Kalangan dunia usaha, yang juga terkena penaikan tarif listrik, sudah pasti tidak mau memikul beban sendirian sehingga mereka, seperti biasanya, juga menaikkan harga jual produk mereka.

Bahkan, sektor-sektor tertentu seperti industri sepatu dan tekstil sedang bersiap-siap melakukan pemutusan hubungan kerja hingga ratusan ribu orang.

Fakta itu memperlihatkan lagi-lagi pemerintah kerap mengeluarkan kebijakan yang tidak propublik, apalagi prokalangan marginal.

Penaikan tarif listrik hanyalah cermin jalan pintas dan jalan termudah yang dilakukan PLN tanpa perlu melakukan upaya keras dan serius.

Kemampuan negara untuk mengurangi beban hidup masyarakat yang kian berat itu, celakanya, terlemahkan justru oleh perilaku koruptif negara yang tidak berkurang secara signifikan.

Tengok, misalnya, tingkat korupsi yang kian masif. Begitu juga dengan tingkat kebocoran pembangunan yang kian besar, yang boleh jadi lebih dari 30% seperti pernah dikemukakan begawan ekonomi Soemitro Djojohadikusumo.

Jelas ada yang salah dalam proses pembangunan selama ini. Keyakinan pemerintah akan trickledown effect tidaklah menjadi kenyataan. Pertumbuhan tidak otomatis melahirkan pemerataan.

Apalagi, pemerintah sangat buruk dalam menciptakan lapangan pekerjaan. Itu sebabnya terjadi pelambatan dalam penurunan tingkat kemiskinan. Hanya turun sekitar 1,5 juta orang ketimbang tahun lalu.

Bila beban hidup kian berat, di tengah perilaku koruptif negara yang kian masif, amat tidaklah pantas mengklaim sukses mengelola bangsa dan negara. Bila beban hidup tidak semakin ringan dari waktu ke waktu sementara negara memamerkan perilaku korup dan manipulatif, mana tahan...!!!

Patung Sudirman Dilelang, Yayasan Sentil Pemerintah


Pacitan - Pelelangan patung Jendral Sudirman dan rumah bekas markas gerilya di kompleks monumen Desa Pakisbaru, Kecamatan Nawangan, Pacitan membuat geger. Hal itu merupakan bentuk protes keluarga almarhum Roto Suwarno sebagai pemilik kawasan atas ketidakjelasan pengelolaan situs bersejarah tersebut.

"Kita mau sentil pemerintah bahwa ini kepemilikannya masih 100 persen di kita dan selama ini belum ada tindak lanjut mengenai penyelesaian kepemilikan," terang Andi Buwono, juru bicara Yayasan Roto Suwarno saat berbincang dengan detik.com, Sabtu (17/7/2010).

Andi mengakui, selama ini pernah terlibat pembicaraan dengan pemerintah terkait masa depan kawasan yang telah ditetapkan menjadi obyek wisata sejarah tersebut. Namun upaya itu masih menemui jalan buntu. Oleh karena itu, pihaknya menunggu respons pemerintah.

"Kalau tidak ada penyelesaian segera, kita berhak dong mau lelang, mau gadaikan atau jual sekalipun," tandasnya.

Pernyataan itu, kata Andi bukan semata ditujukan kepada pemkab sebagai pemegang otoritas wilayah, namun juga kepada pemerintah pusat. Terlebih, Monumen Panglima Besar Jendral Sudirman telah ditetapkan sebagai kawasan wisata sejarah.

Selain terdiri dari patung perunggu setinggi 8 meter yang terletak di puncak Bukit Gandrung, juga terdapat rumah bekas markas gerilya. Bangunan rumah Jawa kuno itu berada di Dusun Sobo, sekitar 1 kilometer dari lokasi patung.

14 Penyebab Tubuh Gampang Capek


JAKARTA, KOMPAS.com — Tubuh merasa lelah diselingi dengan menguap kerap terjadi ketika Anda beraktivitas. Bisa jadi, rasa kantuk yang terjadi karena Anda tidak cukup tidur, kurang energi, atau bahkan mengidap penyakit, seperti anemia. Lalu, bagaimana cara mengatasinya?

Berikut ini adalah 14 penyebab rasa lelah dan kiat-kiat dalam mengatasinya:

1. Tidak Cukup Tidur
Umumnya orang dewasa membutuhkan tujuh hingga delapan jam sehari untuk tidur. Apabila Anda mengantuk berat saat beraktivitas, bisa jadi karena kualitas dan kuantitas tidur Anda menurun. Hati-hati, karena kurang tidur bisa berakibat buruk pada kesehatan dan konsentrasi Anda.

Cara mengatasinya: buatlah prioritas waktu tidur dan jadwal teratur untuk tidur. Jauhkan laptop, ponsel, atau PDA ketika Anda tidur karena hal itu akan membantu mengurangi gangguan saat tidur.

2. "Sleep Apnea"
Beberapa orang berpikir bahwa mereka sudah cukup tidur. Namun, tak pernah berpikir kalau mereka mengalami sleep apnea. Sleep apnea adalah gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitas napas dan terjadi berulang-ulang. Mungkin Anda tidak menyadarinya, tetapi setiap kali muncul gangguan ini kualitas tidur akan menurun. Hal ini menyebabkan Anda tetap merasa kurang tidur meski sudah menghabiskan waktu delapan jam untuk istirahat.

Sleep apnea juga berkaitan dengan berbagai penyakit, seperti hipertensi, gangguan jantung, diabetes, dan stroke. Sleep apnea terjadi akibat penyempitan saluran napas selama tidur. Akibatnya, pasokan oksigen akan berulang kali terhenti sepanjang malam.

Cara mengatasinya: kurangi berat badan bila anda kegemukkan, berhenti merokok, dan cobalah tidur menggunakan alat bantu yang disebut CPAP yang menjaga Anda tetap bernapas sepanjang malam.

3. Kekurangan Energi
Makan yang terlalu sedikit menyebabkan tubuh kelelahan, tetapi menyantap makanan yang salah juga dapat menjadi masalah. Diet seimbang membantu menjaga kadar gula darah Anda dalam rentang normal dan mencegah rasa lelah ketika gula darah Anda menurun.

Cara mengatasinya: selalu sarapan setiap pagi dan mencoba menambahkan protein dan karbohidrat kompleks di setiap makanan. Misalnya, makan telur dengan roti gandum. Anda juga dapat mengonsumsi makanan selingan untuk menjaga energi sepanjang hari.

4. Anemia
Anemia merupakan penyebab utama kelelahan pada wanita. Mengeluarkan darah selama menstruasi dapat menyebabkan kekurangan zat besi. Sel-sel darah merah sangat diperlukan tubuh karena mereka membawa oksigen ke jaringan dan organ.

Cara mengatasinya: anemia biasa disebabkan kurangnya zat besi. Ada baiknya Anda mengakali dengan minum suplemen zat besi dan makan makanan yang kaya zat besi, seperti daging, hati, kerang, kacang-kacangan, dan sereal yang diperkaya zat besi.

5. Depresi
Anda mungkin berpikir depresi hanyalah gangguan emosi. Namun, ternyata hal ini juga berhubungan dengan gejala fisik. Salah satu gejala fisik yang paling umum adalah kelelahan, sakit kepala, dan kehilangan nafsu makan. Jika Anda tetap merasa lelah dan murung selama lebih dari dua minggu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.

Cara mengatasinya: depresi dapat diatasi melalui psikoterapi dan pengobatan secara medis.

6. Hypothyroidism
Tiroid adalah kelenjar kecil di pangkal leher Anda. Organ ini berfungsi mengendalikan metabolisme tubuh dan mengatur kecepatan tubuh mengubah makanan menjadi energi. Ketika kelenjar ini tidak berfungsi dengan baik dan fungsi-fungsi metabolisme dalam tubuh berjalan lambat, Anda mungkin merasa lemas dan bertambah gemuk.

Cara mengatasinya: apabila tes darah menunjukkan hormon tiroid Anda sedang rendah, dokter akan meresepkan hormon sintetis untuk mengembalikan kinerja tubuh Anda.

7. Kebanyakan Menenggak kafein
Mengonsumsi kafein dalam dosis wajar dapat meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi. Namun, terlalu banyak kafein dapat meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, dan kejang. Berdasarkan penelitian, mengonsumsi kafein terlalu banyak juga dapat menyebabkan kelelahan pada beberapa orang.

Cara mengatasinya: secara bertahap kurangi konsumsi kopi, teh, cokelat, minuman ringan, dan setiap obat yang mengandung kafein. Menghentikan secara tiba-tiba dapat menyebabkan penarikan kafein dan kelelahan berlebihan.

8. Infeksi Saluran Kemih
Jika pernah mengalami infeksi saluran kemih (ISK), Anda mungkin mengalami rasa sakit seperti terbakar. Namun, infeksi ini tak selalu ditunjukkan dengan gejala tersebut. Dalam beberapa kasus, kelelahan mungkin satu-satunya tanda Anda terkena ISK. Anda dapat melakukan tes urine untuk memastikan ISK.

Cara mengatasinya: periksa ke dokter. Obat-obat jenis antibiotik dapat diresepkan untuk mengatasi ISK dan kelelahan biasanya akan hilang setelah sekitar seminggu.

9. Diabetes
Penderita diabetes umumnya memiliki kadar gula darah tinggi, tetapi gula darah ini tetap berada dalam aliran darah dan tidak masuk ke dalam sel-sel sehingga tidak dapat diubah menjadi energi.

Alhasil, tubuh bisa kehabisan energi meskipun Anda cukup makan. Jika Anda sering mengalami kelelahan tanpa sebab, minta dokter Anda untuk melakukan tes diabetes.

Cara mengatasinya: pengobatan diabetes dengan cara mengubah gaya hidup, seperti diet dan olahraga, terapi insulin dan obat-obatan dapat membantu tubuh dalam memproses gula.

10. Dehidrasi
Kelelahan bisa jadi tanda Anda terkena dehidrasi. Meskipun Anda bekerja di luar atau berkutat di atas meja, tubuh tetap membutuhkan air untuk bekerja dengan baik dan tetap tenang. Tanda-tanda orang dehidrasi ialah Anda mengalami kehausan.

Cara mengatasinya: minumlah air sepanjang hari sehingga urine Anda bewarna terang. Minimal dua gelas air setiap satu jam atau mengonsumsi air lebih banyak sebelum melakukan aktivitas fisik yang sudah direncanakan. Kemudian, lanjutkan latihan Anda lalu minumlah dua gelas lagi.

11. Penyakit Jantung
Ketika Anda merasa kelelahan akibat kegiatan rutin, seperti membersihkan rumah atau menyiangi halaman, bisa jadi itu pertanda jantung tidak bekerja dengan baik. Jika ternyata kegiatan sehari-hari yang mudah pun semakin sulit untuk dilakukan, segeralah berkonsultasi kepada dokter.

Cara mengatasinya: mengubah gaya hidup, menjalani pengobatan, dan ikutilah prosedur dari terapi yang Anda jalankan untuk membuat jantung Anda pada kondisi lebih baik sekaligus mengembalikan energi Anda.

12. Kerja "Shift"
Bekerja malam atau melakukan kerja shift dapat mengganggu jam tidur Anda. Anda mungkin merasa lelah ketika harus terjaga. Dan, Anda mungkin mengalami kesulitan tidur di siang hari.

Cara mengatasinya: batasi aktivitas pada siang hari ketika Anda perlu istirahat. Ciptakanlah suasana kamar tidur menjadi gelap, tenang, dan sejuk.

13. Alergi Makanan
Beberapa dokter percaya ketidaksadaran akan alergi pada jenis makanan tertentu dapat membuat Anda mengantuk. Jika intensitas kelelahan meningkat setelah makan, mungkin anda harus memerhatikan jenis makanan yang mungkin tak menyebabkan Anda gatal-gatal, tetapi cukup membuat Anda mengantuk.

Cara mengatasinya: cobalah untuk berhenti menyantap salah satu jenis makanan untuk melihat apakah itu berkorelasi meningkatkan kelelahan pada diri Anda. Anda juga dapat meminta dokter untuk melakukan tes alergi makanan.

14. Fibromyalgia dan CFS
Jika kelelahan Anda berlangsung lebih dari enam bulan dan sangat parah sehingga Anda tidak dapat mengatur kegiatan sehari-hari, sindrom kelelahan kronis (chronic fatigue syndrome/CFS) atau fibromyalgia adalah suatu kemungkinan. Keduanya dapat memiliki berbagai gejala, salah satu yang utama adalah kelelahan.

Cara mengatasinya: meski tidak ada penyembuhan cepat untuk CFS atau fibromyalgia, penderita justru mendapat keuntungan dari perubahan jadwal harian, yaitu belajar memperbaiki kebiasaan tidur menjadi lebih baik dan memulai program latihan yang ringan.

Kiat Mengurangi Kelelahan

Jika Anda merasa lelah, tetapi tidak ada hubungannya dengan kondisi medis, mungkin salah satu solusinya adalah olahraga. Penelitian menunjukkan, orang dewasa sehat tetapi kerap merasa lelah bisa memperoleh tambahan energi signifikan dari program latihan sederhana.

Dalam sebuah penelitian, peserta mengendarai sepeda statis selama 20 menit dengan kecepatan ringan. Melakukan jenis latihan ini selama tiga kali seminggu sudah cukup untuk mengobati kelelahan.

Menag Adukan Panja Haji ke Pimpinan DPR


JAKARTA - Alih-alih duduk semeja dan menyepakati biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) 2010, pemerintah dan parlemen kini terlibat ''perang dingin". Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali kemarin (16/7) mengadakan pertemuan tertutup dengan pimpinan DPR untuk mengadukan permasalahan tersebut sekaligus meminta forum Panja Haji Komisi VIII DPR melunak.

''Pembahasan BPIH oleh Kemenag dan Komisi VIII sudah cukup lama. Namun, hingga saat ini, belum dicapai keputusan berapa BPIH yang akan diterapkan tahun ini. Karena itu, saya datang ke sini (bertemu pimpinan DPR),'' kata Suryadharma di gedung DPR kemarin. Dalam pertemuan tersebut, pimpinan DPR diwakili Ketua DPR Marzuki Alie, Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso, Wakil Ketua DPR Pramono Anung, dan ketua-ketua kelompok komisi (poksi) VIII.

Menteri yang akrab disapa SDA itu mengatakan, saat ini kesepakatan BPIH sangat mendesak karena pelaksanaan musim haji sudah di depan mata. Kesepakatan yang deadlock saat ini adalah penetapan harga untuk biaya pemondokan di Makkah sekitar 3.000 riyal. Angka itu merupakan harga moderat karena tarif normalnya 3.100 riyal-3.400 riyal. ''Tapi, kami ambil 3.000 riyal. Berarti ada subsidi sekitar 100 sampai 500 riyal. Termasuk, ada komponen lain yang itu tidak dibayar lagi oleh jamaah. Nilainya sekitar 417 riyal ditambah USD 15,1, tidak dibayar jamaah tapi dipindahkan ke indirect cost,'' katanya.

Suryadharma mengatakan, penurunan biaya penyelenggaraan haji 2010 sebesar USD 36 sudah cukup besar. Jika BPIH diturunkan lagi, banyak komponen yang seharusnya dibayarkan oleh jamaah menjadi dihapus. Akibatnya, komponen-komponen tersebut akan menjadi tanggungan pemerintah. ''Pemerintah tidak bisa menurunkan lebih banyak lagi,'' ujarnya.

Ketua DPR Marzuki Alie menegaskan, penyelenggaraan haji adalah pelayanan nirlaba, bukan mencari keuntungan. Kalau ada kelebihan dari BPIH, lanjut dia, dana itu akan disimpan sebagai dana optimalisasi dan digunakan untuk keperluan mendesak. ''Karena itu, saya mempersilakan jika ada komponen biaya tidak langsung yang masih mungkin diturunkan. Silakan saja kalau masih bisa disisir,'' ujar dia.

Anggota Panja Haji Muhammad Baghowi mengatakan, BPIH sebenarnya masih bisa diturunkan hingga USD 119. Berdasar penjelasan dari pemerintah yang diwakili Sekjen Kemenag, BPIH untuk embarkasi Jakarta pada 2009 sebesar USD 3.444. Untuk tahun ini, itu akan turun USD 39 sehingga BPIH-nya tinggal USD 3.405. Sejumlah embarkasi di Indonesia akan menurunkan BPIH rata-rata USD 36.

Usul pemerintah tersebut, kata dia, sebenarnya masih bisa diturunkan lagi hingga USD 119. Anggota Fraksi Partai Demokrat itu menjelaskan, penghitungan DPR tersebut didasarkan asumsi biaya pemondokan yang dibayar jamaah USD 2.700. Sisanya sekitar USD 300 disubsidi dengan menggunakan dana optimalisasi jamaah. Dana itu berasal dari bunga setoran awal haji yang saat ini jumlahnya mencapai Rp 1,172 triliun. (zul/c6/agm)

Wahai Para Pejabat, Dengarlah Ini...


JAKARTA, KOMPAS.com — Iring-iringan pengawal para pejabat di Indonesia memang kerap mengundang keluhan. Tak tahan lagi memafhumi, Hendra NS, seorang warga Cibubur yang selalu berhadapan dengan petugas Patroli Pengawal (Patwal) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun mengungkapkan kekesalannya melalui Surat Pembaca Kompas edisi 16 Juli 2010.

Keluh kesah Hendra seakan mewakili unek-unek ribuan warga lainnya yang kerap mendapatkan kesal yang sama saat berkendara di jalanan Ibu Kota. Setidaknya, Kompas.com merangkum beberapa keluhan lainnya. Semoga para pejabat mau mendengarnya....

Inilah surat Hendra yang dimuat di Harian Kompas dan mendapatkan tanggapan dari berbagai kalangan:

Redaksi Yth.

Trauma oleh Patwal Presiden

Sebagai tetangga dekat Pak SBY, hampir saban hari saya menyaksikan arogansi Patroli dan Pengawalan (Patwal) iring-iringan Presiden di jalur Cikeas-Cibubur sampai Tol Jagorawi. Karena itu, saya—juga mayoritas pengguna jalan itu—memilih menghindar dan menjauh bila terdengar sirene Patwal.

Namun, kejadian Jumat (9/7) sekitar pukul 13.00 di Pintu Tol Cililitan (antara Tol Jagorawi dan tol dalam kota) sungguh menyisakan pengalaman traumatik, khususnya bagi anak perempuan saya. Setelah membayar tarif tol dalam kota, terdengar sirene dan hardikan petugas lewat mikrofon untuk segera menyingkir. Saya pun sadar, Pak SBY atau keluarganya akan lewat. Saya dan pengguna jalan lain memperlambat kendaraan, mencari posisi berhenti paling aman.

Tiba-tiba muncul belasan mobil Patwal membuat barisan penutup semua jalur, kira-kira 100 meter setelah Pintu Tol Cililitan. Mobil kami paling depan. Mobil Patwal yang tepat di depan saya dengan isyarat tangan memerintahkan untuk bergerak ke kiri. Secara perlahan, saya membelokkan setir ke kiri. Namun, muncul perintah lain lewat pelantam suara untuk menepi ke kanan dengan menyebut merek dan tipe mobil saya secara jelas. Saat saya ke kanan, Patwal di depan murka bilang ke kiri. Saya ke kiri, suara dari pelantam membentak ke kanan.

Bingung dan panik, saya pun diam menunggu perintah mana yang saya laksanakan. Patwal di depan turun dan menghajar kap mesin mobil saya dan memukul spion kanan sampai terlipat. Dari mulutnya terdengar ancaman, "Apa mau Anda saya bedil?" Setelah menepi di sisi paling kiri, polisi itu menghampiri saya. Makian dan umpatan meluncur tanpa memberi saya kesempatan bicara.

Melihat putri saya ketakutan, saya akhirnya mendebatnya. Saya jelaskan situasi tadi. Amarahya tak mereda, malah terucap alasan konyol tak masuk akal seperti "Dari mana sumber suara speaker itu?", atau "Mestinya kamu ikuti saya saja", atau "Tangan saya sudah mau patah gara-gara memberi tanda ke kiri". Permintaan saya dipertemukan dengan oknum pemberi perintah dari pelantam tak digubris.

Intimidasi hampir 10 menit yang berlangsung tepat di depan Kantor Jasa Marga itu tak mengetuk hati satu pun dari anggota Patwal lain yang menyaksikan kejadian itu. Paling tidak, menunjukkan diri sebagai pelayan pelindung masyarakat. Karena dialog tak kondusif, saya buka identitas saya sebagai wartawan untuk mencegah oknum melakukan tindak kekerasan. Ia malah melecehkan profesi wartawan dan tak mengakui perbuatannya merusak mobil saya. Identitasnya tertutup rompi. Oknum ini malah mengeluarkan ocehan, "Kami ini tiap hari kepanasan dengan gaji kecil. Emangnya saya mau kerjaan ini?" Saat rombongan SBY lewat, ia segera berlari menuju mobil PJR-nya, mengikuti belasan temannya meninggalkan saya dan putri saya yang terbengong-bengong.

Pak SBY yang kami hormati, mohon pindah ke Istana Negara sebagai tempat kediaman resmi presiden. Betapa kami saban hari sengsara setiap Anda dan keluarga keluar dari rumah di Cikeas. Cibubur hanya lancar buat Presiden dan keluarga, tidak untuk kebanyakan warga.

HENDRA NS Cibubur ***

Seorang warga Jakarta, Rinda, juga pernah mengalami hal yang sama. Bekerja di kawasan Thamrin membuatnya saat berkendara kerap bersinggungan dengan iringan mobil pejabat yang berkantor di kawasan Medan Merdeka. Surat pembaca yang dikirimkan Hendra pun sempat dibacanya.

"Iya, itu surat pembaca udah bener banget. Saya pikir, orang Jakarta, kalo ditanya soal mobil-mobil pejabat yang lewat kesannya sama deh: kesal dan sok banget. Enggak merakyat," kata Rinda, Jumat (16/7/2010) malam.

Ia lantas bercerita, suatu saat pernah mengalami kejadian yang membuatnya kesal setengah mati. Ketika melintas di kawasan Pakubuwono, Jakarta Selatan, petugas pengawal mobil pejabat dengan seenaknya meminta mobil-mobil menepi. Padahal, saat itu dalam keadaan macet.

"Saya paham sih, dia cuma pengawal yang mungkin takut sama bosnya. Tapi kelakuannya itu suka enggak mikir. Waktu itu sore dalam keadaan hujan. Pakubuwono itu kan satu arah. Pas macet banget. Mobil pengawalnya, kalo enggak salah Nissan Terrano. Bunyiin sirene yang ampun deh, heboh banget. Terus, jendela bagian depan dibuka, si petugas mengacung-acungkan pentungannya nyuruh mobil minggir karena mobil dia dan pejabat juga terjebak kemacetan. Lah, saya yang ada di sebelah mobilnya, langsung bilang, 'Mau minggir gimana, Pak. Lihat dong, macet gini. Enak aja main perintah'. Saya bilang gitu, dia langsung turun, terus minggir-minggirin mobil. Mana bisa, saat itu padet banget. Akhirnya ikut kena macet juga enggak bisa apa-apa," cerita Rinda panjang lebar.

Ia memaklumi, jika para pejabat memang mendapatkan perlakuan yang istimewa. Namun, ia mengharapkan, ada sikap arif dari sang pejabat untuk memahami kondisi saat berkendara di jalan raya.

"Jangan karena kita rakyat biasa, kemudian mereka seenaknya aja memperlakukan kita. Sekali-sekali merasakan jadi rakyat biasa kan juga enggak apa-apa. Merasakan bagaimana nikmatnya macet, ha-ha-ha," ujarnya.

Ya, semoga mereka mendengarnya! Anda juga, punyakah pengalaman yang sama?