Selasa, 13 November 2012

JAKARTA, KOMPAS.com — Kedatangan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri di Istana Negara, Jakarta, Rabu (7/11/2012), dalam acara pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soekarno-Hatta, menjadi perhatian tersendiri. Putri Soekarno itu akhirnya kembali berhadapan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mantan menteri dalam kabinetnya saat ia menjabat presiden. Selain Megawati, hadir keturunan Soekarno lain, yakni Guntur Soekarnoputra, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, dan Guruh Soekarnoputra. Mereka membawa serta cucu-cucu Soekarno. Selama acara, Megawati berdiri di jajaran Wakil Presiden Boediono bersama pimpinan lembaga tinggi negara, di antaranya Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua DPD Irman Gusman, Ketua MK Mahfud MD, Ketua BPK Hadi Purnomo, Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y Thohari dan Melani Leimena Suharli. Tepat di depan Megawati berdiri Presiden. Prosesi diawali pembacaan Keputusan Presiden Nomor 83/TK/Tahun 2012 dan Nomor 84/TK/Tahun 2012 yang berisi penganugerahan gelar pahlawan nasional untuk Soekarno-Hatta. Kemudian, Presiden menyerahkan gelar secara resmi kepada Guntur dan Meutia Hatta yang mewakili keluarga. Setelah itu, Presiden memberikan pidato terkait pemberian gelar. Selama pidato, Megawati hanya sesekali melihat Presiden. Sambil menenteng tas dan kipas, Megawati lebih banyak melihat sekitar ruangan. Ketua Umum PDI-P itu tak memberi tepuk tangan setelah Presiden selesai menyampaikan pidato. Adapun Marzuki dan Boediono yang berdiri di samping Megawati dan para pejabat lain bertepuk tangan. Setelah berpidato, Presiden dan Ny Ani Yudhoyono serta Boediono dan Ny Herawati memberikan selamat kepada Guntur dan Meutia. Megawati mengikuti di belakang mereka. Setelah menyalami, Yudhoyono dan Boediono berdiri di samping Guntur dan Meutia. Setelah menyalami serta mencium pipi kiri dan kanan Guntur dan Meutia, Megawati akhirnya berhadapan dengan Yudhoyono. Jabat tangan pun dilakukan keduanya. Tentunya tanpa cium pipi kiri dan kanan. Megawati dan Yudhoyono tampak saling tersenyum. Acara berakhir dengan pemberian selamat para undangan kepada seluruh keluarga Soekarno-Hatta. Megawati ikut dalam barisan keluarga Soekarno. Kali ini, Yudhoyono tak menyalami lagi Megawati. Mungkin lantaran sudah berjabat tangan. Seperti diketahui, sejak Yudhoyono menjadi presiden tahun 2004, Megawati nyaris tak pernah hadir dalam acara kenegaraan di Istana. Setiap peringatan HUT, istri Ketua MPR Taufiq Kiemas itu memilih memperingatinya di Kantor DPP PDI-P di Lenteng Agung, Jakarta. Hubungan keduanya memang tak harmonis sejak saling berhadapan pada Pemilu Presiden 2004. Catatan Kompas.com, Mega hanya datang ke Istana saat Presiden menggelar jamuan makan malam kenegaraan untuk Presiden AS Barack Obama pada 2010.

Tidak ada komentar: