Sabtu, 14 Maret 2009

Praktek 2 Jam, Ponari Kumpulkan Rp 50 Juta


Mojokerto - Dalam sehari saja, praktek dukun cilik Ponari bisa mengumpulkan uang sekitar Rp 50 juta. Uang itu berasal dari penjualan kartu identitas dan amal pasien yang dikumpulkan panitia di kotak amal.

"Uangnya sekitar Rp 50 juta. Asumsinya, dari kupon saja sekitar Rp 20 juta. Belum dari setiap pasien yang memberi uang paling sedikit Rp 10 ribu hingga tak terbatas," kata seorang panitia kepada detiksurabaya.com, Sabtu (14/3/2009) sore.

Panitia yang memakai kaos bergambar Ponari itu, meminta identitasnya dirahasiakan. Menurutnya, keberadaan Ponari sangat membantu perekonomian warga sekitar. "Kalau Ponari tidak praktek lagi, kami kerja apa," kata pria tersebut.

Rata-rata warga di Dusun Kedungsari, Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh, bekerja sebagai buruh tani atau pencari pasir di Sungai Brantas. Sejak Ponari buka praktek, warga beralih berjualan atau menjadi tenaga keamanan di lokasi praktek.

Terkait dengan uang yang dikumpulkan, kuasa hukum Ponari, Ahmad Rifai menyatakan tidak mengetahui. Dituding ada faktor ekonomi di balik praktek dukun Ponari, Rifai menyatakan tidak melihat fakta itu. "Ini masalah� kemanusiaan," kata Rifai kepada wartawan.

Menurut Rifai, praktek dukun Ponari dibuka lagi, karena masih banyak orang yang ingin mendapat obat dari Ponari. "Ini kan membantu orang yang ingin mendapat obat dan ingin sembuh," kata Rifai di rumah Ponari.

Tidak ada komentar: