Senin, 15 November 2010
Obama Pulang, Dubes AS Ditinggali Segudang PR Rangkul Indonesia
RMOL. Setelah kedatangan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama dan First Lady Michelle Obama ke Indonesia (9-10 November), Kedutaan AS di Jakarta ditinggali seabrek pekerjaan rumah.
Kemarin, Duta Besar (Dubes) AS untuk Indonesia Scot A Marciel menyambut lima wartawan di kediamannya. Yaitu, Rakyat Merdeka, Kompas, Republika, Seputar Indonesia dan Tempo. Selama satu jam, didiskusikan tentang isu-isu politik luar negeri, termasuk soal kunjungan Presiden Obama ke Indonesia, pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Dubes Marciel ditemani Atase Pers Kedubes AS Paul Belmont dan Asisten Informasi Lukman N Sukarsono.
Menurut Dubes Marciel, banyak pekerjaan yang harus dia kerjakan bersama awak kedutaan untuk menindaklanjuti kerja sama komprehensif dengan Indonesia, seperti yang ditekankan Obama dalam pidatonya di Universitas Indonesia (UI), Depok (10/11).
Dubes Marciel mengungkapkan beberapa poin penting dalam pidato Obama. Yaitu, Obama menekankan betapa pentingnya peranan Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar serta menekankan besarnya kepentingan AS atas kemajuan dan kesejahteraan Indonesia.
“Presiden Obama juga menekankan ingin meningkatkan kerja sama komprehensif yang positif, setara dan saling menghormati satu sama lain,” kenang Marciel.
“Bagi saya selaku duta besar dan kedutaan, poin-poin itu menunjukkan banyak hal yang harus dikerjakan untuk melanjutkan membangun kerja sama,” terangnya.
Kerja sama itu menurut Marciel difokuskan di bidang pendidikan, bisnis, dan perubahan iklim.
“Yang sangat penting adalah mencari jalan bagaimana meningkatkan saling pengertian satu sama lain. Juga kerja sama diplomatik di kawasan,” imbuh pria kelahiran Fremont, negara bagian California, AS, itu.
Diplomat berkacamata itu mencontohkan kerja sama yang telah dirajut dengan Indonesia. Yaitu Peace Corp yang diluncurkan pada 2009. Ada juga kerja sama di bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan, dan banyak lagi.
Dubes mengatakan, kedatangan seorang presiden merupakan hal yang baik. Tidak hanya bagi duta besar, tapi juga bagi kedutaan dan hubungan dengan negara yang didatangi.
“Walaupun artinya banyak yang akan dikerjakan tapi itu sangat berarti. Memang tugas kami membangun hubungan baik dengan rakyat dan pemerintah Indonesia, sebagaimana yang diharapkan presiden dengan kedatangannya,” kata bekas Deputi Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Biro Asia Timur dan Asia Pasifik itu.
Pada kesempatan itu, Dubes Marciel juga menceritakan tingginya respons masyarakat AS terhadap kunjungan Obama ke tanah air. “Kalau dari rakyat, saya kurang tahu, tapi di media banyak diekspos media AS. Seperti di Washington Post menjadi headline,” terangnya.
Namun terkait salaman kontroversial Menteri Telekomunikasi dan informatika Tifatul Sembiring dengan Ibu Negara Michelle dengan sewaktu di Istana Merdeka yang bikin heboh itu, sambil tersenyum Marciel menyatakan, “Itu bukanlah hal patut dipermasalahkan.”
Dubes yang baru bertugas Agustus 2010 itu menggambarkan situasi politik Indonesia yang luar biasa. Orang-orang dengan bebasnya berekspresi, mengkritisi. “Sama halnya dengan di Amerika. Ini adalah politik yang sehat,” tandasnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar