Sabtu, 13 Desember 2008

Krisis Ekonomi Global


Bapak Seno hanya menyampaikan sedikit kata-kata yang bisa sepi makna atau kaya makna tergantung kita memahaminya.

Apa yang terjadi dalam sistem keuangan global saat ini membuktikan bahwa pengalaman "buruk" yang pernah menimpa Indonesia pada tahun 1996-1998 adalah bukan semata-mata karena kebodohan orang Indonesia, bukan semata-mata karena keserakahan orang kaya Indonesia dan juga bukan semata-mata karena kebrobrokan mentalitas orang Indonesia. Melainkan juga karena keserakahan, kebobrokan, kebodohan para pelaku ekonomi global yang telah terkikis rasa hatinya akan kasih sayang sesama umat manusia.

Konsentrasi pasar keuangan untuk terus-menerus menggandakan keuntungan, untuk mencapai kekayaan demi kekayaan, investasi dan menumpuknya dalam pundi-pundi potensi investasi telah membuat para pelaku ekonomi global khususnya mereka yang ada di dalam pasar modal dan pasar keuangan untuk lupa akan hakikat keberadaan manusia di dunia untuk saling menolong dalam mewujudkan kemakmuran bersama.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memperkuat keyakinan rakyat Indonesia untuk bertahan dari terpaan badai krisis yang mungkin telah menyentuh pantai-pantai perekonomian kita.

Tidak saling menyalahkan, melainkan saling bahu membahu dalam kejujuran untuk bertahan dan terus bangkit dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Raya yang bermartabat, makmur dan kuat.

Mohon maaf karena Bapak Seno hanya bicara sedikit, meskipun telah membaca tumpukan file informasi krisis ekonomi global yang sedang mencekam Amerika dan Eropa, serta telah mulai menghantam Eropa Timur dan Amerika Latin dan juga Asia. Bapak Seno menyampaikan bahwa dengan mengerti sedikit dan kemudian menyebarluaskan tekad untuk bertahan kadangkala lebih bermanfaat dibandingkan dengan pembeberan keseluruhan potensi ancaman krisis ekonomi yang dapat menurunkan keyakinan rakyat kita untuk bertahan.
disadur dari :

Tidak ada komentar: