Sabtu, 06 Februari 2010

Sukseskan Pertemuan SBY-Obama


JAKARTA, KOMPAS.com - Meski Staf Khusus Presiden Bidang Luar Negeri Dino Patti Djalal mengatakan lawatan Presiden AS Barack Hussein Obama lebih bersifat nostalgia, Indonesia harus dapat menggunakan hal ini untuk hal-hal yang bersifat strategis.

"Dalam ranah politik internasional, kunjungan simbolik dapat bermakna strategis bila negara tuan rumah dapat memainkan perannya dengan baik," kata guru besar Ilmu Hubungan Internasional Universitas Parahyangan, Anak Agung Banyu Perwita, Sabtu (6/2/2010) kepada Kompas.com.

Dia mengatakan, Presiden SBY dan Menteri Luar Negeri harus mampu mengajukan agenda kerja sama Indonesia-AS yang lebih erat. Perwita mencontohkan, di bidang lingkungan hidup, pemerintah bisa mengajukan financial assistance dengan membuat skema tertentu. Di bidang militer, Indonesia juga dapat mengajukan restrukturisasi persenjataan dan program peningkatan kapasitas tentara Indonesia.

Menurut Perwita, dari perspektif AS pun, kunjungan ke Indonesia tentunya tak sekadar nostalgia belaka. Dosen Unpar ini memperkirakan ada agenda ekonomi di balik lawatan mantan Senator Illinois tersebut.

Pada kunjungannya ke Indonesia, Obama diprediksi akan mengembangkan pasar ekspor AS ke Indonesia, yang saat ini dibanjiri produk China. Hal ini menjadi penting mengingat Indonesia, dan negara-negara di Asia Tenggara, telah melakukan Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-China pada 2010.

Pendapat senada disampaikan Profesor Riset LIPI, Dewi Fortuna Anwar. Menurutnya, AS saat ini tengah kewalahan akibat banjirnya produk China di pasar Asia.

Saat ini AS, lanjutnya, berusaha lebih keras untuk menggarap pasar Asia. Pada periode pemerintahan Bush, AS terlalu fokus pada perang Irak sehingga China leluasa merambah pasar Asia. Sebaliknya, Indonesia tidak dapat berharap banyak di bidang ekonomi pada lawatan Presiden Obama.

"Dampak ekonomi tak terlalu menggembirakan, terutama jika kita berharap AS membuka pasar ekspor bagi produk Indonesia. Saat ini perekonomian AS sedang lunglai. Daya beli warga AS juga menurun," ujarnya.

Dikatakan Dewi Fortuna, ciri khas pemerintahan Partai Demokrat adalah perfeksionis. Mereka berusaha melindungi pasar dalam negeri, dan memerhatikan nasib buruh dan petani.

Hingga saat ini, detail agenda Obama belum diketahui. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan, tim pendahulu AS telah datang ke Indonesia guna mempersiapkan agenda Obama secara teknis.

Dikatakan Marty, selain rencana teknis seperti jadwal dan tujuan, tim Presiden Obama juga mempersiapkan hal-hal substansial, yaitu penyusunan perjanjian kemitraaan secara komprehensif yang akan ditandatangani pada saat kunjungan bilateral kedua negara.

"Sejauh ini tidak ada masalah-masalah yang mengganjal dalam kedua persiapan tersebut," kata Marty.

Tidak ada komentar: