Kamis, 26 Januari 2012

Politik Anas: Tak Mungkin SBY Kantongi Pengganti Saya

VIVAnews - Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum mengatakan isu pelengseran dirinya tidak benar. Kabar yang menyebut Susilo Bambang Yudhoyono telah mengantongi nama pengganti dirinya, juga dibantah. "Pertanyaannya ada-ada saja," ujar Anas saat ditemui di Indramayu, Jawa Barat, Kamis 26 Januari 2012. Menurut dia, isu pelengseran itu tidak pernah dibicarakan di internal partainya. "Isu di dalam tidak seramai di luar," kata dia. Dia menambahkan, sehari sebelum rapat dewan pembina digelar di Cikeas pada Selasa malam, dirinya telah bertemu SBY, dan juga dengan Dewan Pembina serta Sekjen Partai Demokrat. Dalam pertemuan itu, tak disinggung sama sekali masalah pencopotan itu. "Hanya membahas konsolidasi partai dan agenda ke depan. Isu yang tidak penting tidak dibahas," katanya. Namun demikian, Anas enggan menjawab saat ditanya apakah ada jaminan dari dewan pembina partai menjamin dirinya tetap menjabat sebagai ketua umum partai. "Tidak dibahas. Yang tidak dibicarakan tak perlu dibicarakan. Bukan isu penting. Yang penting melanjutkan konsolidasi partai," terangnya. Dia pun enggan menerka-nerka siapa otak di balik isu negatif atas dirinya itu. "Karena buat saya bukan isu yang pokok saya tidak ingin menduga, kalau saya anggap penting baru dibicarakan," jelasnya. Sebelumnya, politisi Demokrat, Ruhut Sitompul mengatakan yakin SBY telah mengantongi nama calon Ketua Umum Demokrat yang bakal menggantikan Anas Urbaningrum. "SBY selaku Ketua Dewan Pembina dan sejumlah anggota (Dewan Pembina Demokrat), sudah pasti mengantongi siapa yang pantas dan layak menggantikan Anas. Kita lihat saja pada waktunya nanti," kata Ruhut dalam kunjungan kerja Komisi III DPR RI ke Polda Papua, Kamis 26 Januari 2012. Ruhut berpendapat, langkah SBY Selasa malam lalu yang menggelar pertemuan anggota dewan pembina partai, sangat tepat demi kebaikan dan masa depan partai. "Jangan sampai kasus yang melilit kader menjadi momok yang terus merongrong partai. Langkah Ketua Dewan Pembina melakukan konsolidasi secepatnya sangat baik untuk menyelamatkan partai," ujar dia. Namun Ruhut tak mau menyebut siapa-siapa saja yang ia anggap layak menahkodai Demokrat ke depan. Ruhut juga enggan mengomentari sejumlah nama yang saat ini disebut-sebut cakap mengganti Anas seperti Menkopolhukam Djoko Suyanto dan Wakil Ketua Komisi I DPR Hayono Isman.

Tidak ada komentar: