Jumat, 15 Januari 2010

Waspadai Penyelesaian Century di Belakang Layar!

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi mengingatkan, publik harus berhati-hati terhadap upaya penuntasan kasus Bank Century di parlemen. Selama dua bulan ternyata berujung pada deal-deal politik di belakang layar.


Pasalnya, sejumlah skandal keuangan yang pernah terjadi di Indonesia selalu berakhir di belakang layar.
"Pasalnya, sejumlah skandal keuangan yang pernah terjadi di Indonesia selalu berakhir di belakang layar, sebut saja kasus Bank Bali dan Buloggate," kata Burhan seusai diskusi mingguan di Jakarta, Sabtu (16/1/2010).

Dalam sejarah, kata dia, kasus dengan skandal keuangan seperti Bank Century bisa diselesaikan melalui settlement dan deal di belakang layar yang tidak bisa digapai publik, tetapi kemudian selesai begitu saja.

Menurut Direktur Bidang Public Affair Lembaga Survei Indonesia itu, dalam kasus Bank Bali, Golkar memiliki kartu as untuk membuka skandal. Dalam politik, masing-masing memiliki kelemahan yang siap diserang lawan jika mereka mencoba masuk ke garis perbatasan partai lain. Demikian pula dalam kasus Bank Century.

"Jadi, kemungkinan bisa terjadi barter kasus. Tapi saya optimis anggota Pansus tak akan terjebak dengan politik kartel macam itu dan ingin membuka kasus ini seterangbenderangnya," ujar Burhanuddin

Tidak ada komentar: