Sabtu, 08 November 2008

Amrozi Dieksekusi, Australia Rilis Travel Warning Baru


Sydney - Australia mengeluarkan travel warning baru menyusul eksekusi Amrozi Cs. Australia mengatakan eksekusi ini tidak dirayakan secara berlebihan.

"Ini bukan hari yang bisa kita isi dengan kegembiraan dan perayaan," ujar Menteri Luar Negeri Australia Stephen Smith seperti dilansir Reuters, Minggu (9/11/2008).

"Kita melanjutkan dari informasi yang kredibel bahwa mungkin saja teroris merencanakan serangan di Indonesia," kata Smith.

Travel warning itu dikeluarkan karena siswa sekolah menengah (schoolies) yang sedang berlibur mungkin berpikir untuk berwisata ke Indonesia selama enam minggu. Dia menyarankan WN Australia menghindari pantai, bar, dan pusat-pusat perbelanjaan.

"Kita khawatir para pendukung pelaku bom Bali itu mengadakan demonstrasi atau balas dendam," ujar dia seperti dilansir dari Sydney Morning Herald.

Smith menambahkan secara personal dia merasa jijik dengan apa yang dilakukan Amrozi Cs, namun pemerintah Australia cukup legawa bahwa akhirnya ketiga pengebom Bali I itu menghadapi eksekusi mati.

Sementara Perdana Menteri (PM) Australia Kevin Rudd memikirkan nasib korban.

"Hidup mereka telah hancur. Kehidupan mereka telah berubah total oleh pembunuhan itu," ujar Rudd.

Australia sebelumnya telah mengeluarkan travel warning menjelang eksekusi Amrozi cs pada 24 Oktober 2008 lalu.

Amrozi cs dieksekusi karena melakukan serangan bom Bali I 12 Oktober 2002 yang menewaskan 202 orang, termasuk 88 warga negara Australia

Tidak ada komentar: